Transaksi Pembayaran Digital Tembus 11,67 Miliar di Triwulan II 2025, QRIS Melonjak 148%
KLIK WARTAKU – Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Bank Indonesia (BI) mencatat, total volume transaksi pembayaran digital pada triwulan II 2025 tumbuh 30,51% (year-on-year/yoy) dan mencapai 11,67 miliar transaksi.
Lonjakan ini didorong oleh peningkatan signifikan pada seluruh kanal pembayaran elektronik, termasuk mobile banking, internet banking, hingga QRIS.
Transaksi melalui aplikasi mobile tumbuh 32,16% (yoy), sementara transaksi berbasis internet naik 6,95% (yoy). Khusus untuk QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), pertumbuhannya mencapai 148,50% (yoy).
Kenaikan pesat ini didukung oleh peningkatan jumlah pengguna dan merchant yang telah mengadopsi QRIS sebagai metode pembayaran digital utama, khususnya di sektor UMKM dan ritel.
Bank Indonesia juga mencatat perkembangan positif pada infrastruktur sistem pembayaran nasional. Volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST tumbuh signifikan sebesar 42,87% (yoy) menjadi 1,12 miliar transaksi, dengan total nilai transaksi mencapai Rp2.788,31 triliun sepanjang triwulan II 2025.
Sementara itu, transaksi nilai besar yang diproses melalui BI-RTGS (Real Time Gross Settlement) mencapai 2,32 juta transaksi, dengan nilai mencapai Rp47.481,04 triliun selama periode yang sama.
Dari sisi pengelolaan uang tunai, Uang Kartal yang Diedarkan (UYD) meningkat 9,00% (yoy) menjadi Rp1.153,04 triliun pada triwulan II 2025. Kenaikan ini menunjukkan permintaan uang tunai yang tetap stabil di tengah pesatnya digitalisasi sistem pembayaran.
Bank Indonesia menegaskan bahwa stabilitas sistem pembayaran nasional tetap terjaga, ditopang oleh infrastruktur SPBI (Sistem Pembayaran Bank Indonesia) yang aman, lancar, dan andal. BI juga mencatat bahwa struktur industri sistem pembayaran makin sehat, tercermin dari meningkatnya interkoneksi antarpelaku dan perluasan ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD).
Penerapan Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) juga menunjukkan tren positif, dengan meningkatnya adopsi dari pelaku industri pembayaran.
Ke depan, Bank Indonesia akan terus memastikan keandalan infrastruktur SPBI, baik ritel maupun wholesale, serta memperkuat pasokan uang tunai yang layak edar di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di kawasan Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T).
“Bank Indonesia berkomitmen menjaga sistem pembayaran yang inklusif, efisien, dan andal, sebagai fondasi utama transformasi digital ekonomi Indonesia,” tulis pernyataan resmi BI.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage