IHSG Melesat ke 7.398, Reli 11 Hari Tunjukkan Kepercayaan Pasar
KLIK WARTAKU – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan penguatan signifikan pada perdagangan awal pekan, Senin (21/7), dengan lonjakan sebesar 86,28 poin atau 1,18% ke level 7.398,19.
Ini menjadi reli ke-11 secara berturut-turut dan mencerminkan optimisme pasar terhadap fundamental ekonomi domestik serta daya tarik sektor-sektor unggulan di tengah dinamika global.
Kenaikan IHSG kali ini disokong oleh lonjakan tajam sektor teknologi yang memimpin penguatan dengan kenaikan sekitar 6,7%, disusul oleh sektor infrastruktur dan bahan baku yang masing-masing naik 4,6% dan 2,79%.
Investor ritel dan institusi domestik tampak masih aktif mengoleksi saham-saham unggulan di tengah aksi jual bersih oleh investor asing.
Meski asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) dengan nilai mencapai sekitar Rp130 miliar, pasar tetap menunjukkan ketahanan tinggi. Total nilai transaksi hari ini mencapai Rp16,3 triliun dengan volume perdagangan lebih dari 31 miliar lembar saham, tersebar dalam hampir dua juta transaksi.
Saham-saham berkapitalisasi kecil mendominasi daftar top gainers, dengan BWPT mencetak kenaikan tertinggi lebih dari 34%. Di sisi lain, saham seperti CSMI, MERI, dan BLOG menjadi top losers dengan koreksi mendekati 15%. Di kelompok LQ45, saham-saham sektor telekomunikasi dan sumber daya alam memberikan kontribusi positif terhadap kenaikan indeks utama.
Reli panjang IHSG yang telah berlangsung selama 11 hari menjadi yang terpanjang sejak era reformasi. Penguatan ini menandakan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi nasional, meski nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih menunjukkan pelemahan ringan.
Analis menilai, keberhasilan IHSG menembus level psikologis 7.400 tinggal menunggu konfirmasi lanjutan. Bila dukungan volume tetap tinggi dan rotasi sektor berjalan seimbang, tidak tertutup kemungkinan indeks dapat menantang rekor baru dalam beberapa pekan ke depan.
Di tengah momentum tersebut, pelaku pasar disarankan tetap mencermati potensi risiko eksternal, termasuk arah kebijakan suku bunga global dan ketegangan geopolitik yang bisa memicu volatilitas mendadak. Namun untuk saat ini, sentimen domestik tampak cukup kuat untuk menopang kelanjutan tren positif di Bursa Efek Indonesia.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage