Yusril: Presiden Prabowo Bisa Bahas Kasus Juliana Marins di KTT BRICS

KLIKWARTAKU – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra menyebut ada kemungkinan Presiden Prabowo Subianto akan menyinggung insiden meninggalnya wisatawan Brasil, Juliana Marins, saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Brasil, 6–7 Juli 2025.

“Mungkin akan disampaikan dalam pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan Presiden Brasil. Kita lihat nanti,” ujar Yusril.

Meski begitu, Yusril menegaskan tidak ada nota diplomatik atau komplain resmi yang dilayangkan pemerintah Brasil kepada Indonesia terkait peristiwa tersebut. Brasil hanya mengirimkan pesawat militer ke Bali untuk menjemput jenazah Juliana, tanpa menyampaikan protes apa pun.

Baca Juga:

Kemnaker Permudah Penyaluran BSU 2025 Lewat Digitalisasi Aplikasi Pospay

Namun, ia mengakui adanya suara-suara kritis dari keluarga korban serta lembaga pembela HAM di Brasil, The Federal Public Defender’s Office (FPDO). Yusril menilai wajar jika pihak keluarga merasa terpukul, dan memahami bahwa FPDO memang memiliki tugas mengawal isu-isu hak asasi manusia, seperti halnya Komnas HAM di Indonesia.

Terkait kemungkinan Presiden Prabowo bertemu langsung dengan FPDO, Yusril menyatakan hal tersebut kecil kemungkinannya.

“Kalau Presiden ingin bertemu keluarga Juliana, itu sifatnya pribadi. Dan sejauh ini, belum ada permintaan,” ujarnya.

Baca Juga:

Kemensos Verifikasi Usulan KH Abbas Abdul Jamil sebagai Pahlawan Nasional

Juliana Marins, wisatawan asal Brasil berusia 27 tahun, dilaporkan jatuh di kawasan Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Tim SAR berhasil menemukan jasadnya pada Senin 23 Juni 2025 di area Cemara Nunggal, sekitar 500 meter dari titik awal jatuhnya. Proses pencarian melibatkan drone thermal karena sulitnya medan pencarian.