klikwartaku.com
Beranda Lifestyle Wisata Sejarah di Keraton Kadariah Pontianak

Wisata Sejarah di Keraton Kadariah Pontianak

Gambar Keraton Kadriah Pontianak

KLIKWARTAKU – Menapaki halaman Keraton Kadariah di Pontianak ibarat membuka lembaran buku sejarah yang hidup. Bangunan megah berwarna kuning mencolok ini berdiri anggun di tepi Sungai Kapuas, menjadi saksi bisu perjalanan Kesultanan Pontianak sejak abad ke-18. Tidak sekadar destinasi wisata, Keraton Kadariah adalah pintu masuk untuk memahami budaya, adat istiadat, dan identitas masyarakat Kalimantan Barat.

Didirikan pada tahun 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alqadrie, pendiri Kota Pontianak, keraton ini menjadi pusat pemerintahan sekaligus simbol kemegahan kerajaan Melayu di masa lampau. Arsitekturnya memadukan sentuhan Melayu, Tionghoa, dan Eropa, mencerminkan keberagaman etnis yang harmonis di Bumi Khatulistiwa.

Nuansa kuning emas yang mendominasi bangunan bukan hanya indah dipandang, tetapi juga sarat makna, warna ini melambangkan kejayaan, kemuliaan, dan kebesaran sebuah kerajaan.

Memasuki bagian dalam keraton, pengunjung akan disambut dengan deretan koleksi bersejarah. Ada singgasana Sultan yang megah, keris-keris pusaka, foto-foto lawas keluarga kerajaan, hingga perhiasan antik yang masih terawat. Setiap sudut ruangan seolah menyimpan cerita, dari kisah diplomasi dengan negeri-negeri jauh hingga perjuangan mempertahankan kedaulatan di tengah perubahan zaman.

Selain bangunan utama, halaman keraton juga memiliki daya tarik tersendiri. Posisi strategisnya di tepi sungai membuat suasana semakin syahdu, apalagi saat sore hari ketika matahari terbenam dan langit Pontianak memerah. Banyak wisatawan memilih duduk di dermaga kecil, menikmati hembusan angin sungai sembari membayangkan lalu lintas kapal dagang tempo dulu.

Tak hanya menyuguhkan panorama sejarah, kunjungan ke Keraton Kadariah juga memberi kesempatan untuk mengenal tradisi lokal. Jika beruntung, wisatawan dapat menyaksikan upacara adat atau festival kebudayaan yang digelar oleh pihak keraton, seperti peringatan Maulid Nabi atau penyambutan tamu kehormatan. Momen ini menjadi ajang langka untuk melihat pakaian adat Melayu Pontianak yang khas, musik gambus, hingga tarian zapin yang enerjik.

Akses menuju keraton pun tergolong mudah. Dari pusat Kota Pontianak, perjalanan hanya memakan waktu sekitar 20 menit menggunakan kendaraan darat. Namun, sensasi berbeda bisa dirasakan jika datang menggunakan perahu motor menyusuri Sungai Kapuas sebuah pengalaman yang membuat wisata terasa lebih otentik.

Bagi pencinta sejarah, Keraton Kadariah adalah destinasi wajib. Bagi pemburu foto estetik, setiap sudutnya adalah latar yang sempurna. Dan bagi siapa pun yang ingin merasakan denyut kehidupan masa lalu yang masih berdetak di masa kini, keraton ini menawarkan perpaduan pengalaman visual, edukasi, dan emosional yang sulit dilupakan.

Jadi, saat berkunjung ke Pontianak, sempatkan diri untuk menjejakkan kaki di Keraton Kadariah. Biarkan setiap detail bangunan, setiap aroma kayu tua, dan setiap hembusan angin Sungai Kapuas membawa Anda pada perjalanan waktu menghubungkan masa kini dengan kisah kejayaan yang pernah ada.

 

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan