klikwartaku.com
Beranda Ekonomi Wall Street Melemah: Saham Tesla Anjlok 14% di Tengah Ketegangan Musk-Trump dan Kekhawatiran Pasar Tenaga Kerja

Wall Street Melemah: Saham Tesla Anjlok 14% di Tengah Ketegangan Musk-Trump dan Kekhawatiran Pasar Tenaga Kerja

Ilustrasi saham Wall Street yang bearish. (Dibuat menggunakan Google Gemini)

KLIK WARTAKY — Pasar saham Amerika Serikat ditutup melemah pada Kamis, 5 Juni 2025, dipicu oleh penurunan tajam saham Tesla dan kekhawatiran investor menjelang rilis data ketenagakerjaan utama.

Indeks S&P 500 turun 0,5% menjadi 5.939,30, sementara Nasdaq Composite melemah 0,8% ke 19.298,45. Dow Jones Industrial Average juga terkoreksi 0,3% ke 42.319,74, mengakhiri reli tiga hari berturut-turut.

Saham Tesla (TSLA) merosot 14,3% setelah CEO Elon Musk berselisih secara terbuka dengan Presiden Donald Trump terkait rancangan undang-undang anggaran. Penurunan ini juga dipicu oleh data penjualan yang lemah di Eropa, menandai penurunan bulanan kelima berturut-turut di kawasan tersebut.

Ketegangan antara Musk dan Trump memicu kekhawatiran investor terhadap potensi dampak kebijakan pemerintah terhadap sektor teknologi dan energi terbarukan.

Selain itu, saham Broadcom (AVGO) turun 4% dalam perdagangan pasca-penutupan meskipun perusahaan melaporkan laba yang melampaui ekspektasi.

Di sisi lain, saham Circle Internet Group (CRCL) melonjak 168% pada debut IPO-nya, mencerminkan minat investor yang kembali terhadap sektor kripto dan pasar IPO.

Investor juga mencermati data ekonomi terbaru yang menunjukkan peningkatan klaim pengangguran awal untuk minggu kedua berturut-turut, menandakan potensi pelemahan pasar tenaga kerja.

Analis memperkirakan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan kebijakan mendatang, meskipun ada tekanan dari Presiden Trump untuk menurunkan suku bunga guna mendorong pertumbuhan ekonomi.

Secara keseluruhan, pasar menunjukkan kehati-hatian menjelang rilis laporan ketenagakerjaan pada hari Jumat, yang diperkirakan akan memberikan indikasi lebih lanjut tentang kesehatan ekonomi AS dan arah kebijakan moneter ke depan.

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan