Wall Street Ambruk Usai Trump Umumkan Tarif Resiprokal untuk Sejumlah Negara
KLIK WARTAKU – Wall Street mengalami penurunan signifikan pada Senin, 7 Juli 2025, setelah Presiden Donald Trump mengumumkan perluasan tarif resiprokal 25% untuk impor dari Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara lain.
Kebijakan ini memicu gelombang kekhawatiran di pasar, mencerminkan ketegangan perdagangan yang kembali memanas.
Indeks S&P 500 ditutup melemah 0,8% ke level 6.229,98, sedangkan Dow Jones Industrial Average turun sekitar 0,9% setelah kehilangan 422 poin, dan Nasdaq juga terkoreksi 0,9%, menutup sesi di 20.412,52 poin.
Volume perdagangan menunjukkan mayoritas saham melemah, terutama di sektor konsumer dan teknologi yang terdampak langsung oleh ketidakpastian perdagangan.
Tren turun juga terlihat pada indeks Russell 2000, yang mencerminkan pelemahan saham perusahaan kecil dengan penurunan sebesar 1,5% .
Selain ancaman tarif, Bursa juga terpukul oleh berita mengenai Tesla. Saham perusahaan ini merosot hingga 6,8%, reaksi atas pengumuman CEO Elon Musk yang membentuk partai politik baru, sekaligus memicu kekhawatiran bahwa Musk kehilangan fokus pada bisnis inti perusahaan .
Sentimen perdagangan semakin memanas karena Trump juga mengancam akan mengenakan tambahan tarif 10% terhadap negara-negara anggota BRICS jika tetap mendukung kebijakan anti-Amerika, termasuk China dan India. Langkah ini diperkuat dengan pengumuman tarif 25% yang akan berlaku mulai 1 Agustus, memberi tekanan tambahan pada pasar keuangan global.
Dampaknya meluas ke pasar valuta dan obligasi, di mana nilai dolar AS menguat sementara yield Treasury 10-tahun naik ke sekitar 4,39%, menandakan tekanan inflasi dan potensi kenaikan suku bunga The Fed .
Investor kini menantikan dua hal krusial: penjelasan lanjutan dari Trump atas tarif resiprokal dan hasil negosiasi perdagangan, serta risalah rapat terbaru Federal Reserve. Kedua faktor ini akan menjadi kunci arah pergerakan pasar ke depan.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage