Wagub Kalbar Sidak Gudang Oli Diduga Palsu: Rakyat Jangan Jadi Korban
KLIKWARTAKU – Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, melakukan inspeksi mendadak ke sebuah gudang di Komplek Pergudangan Extra Joss, Jalan Arteri Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Senin, 23 Juni 2025.
Gudang tersebut sebelumnya digerebek oleh tim gabungan dari TNI, Kejaksaan Tinggi, Badan Intelijen Negara, dan Polda Kalimantan Barat pada 20 Juni lalu karena diduga menjadi lokasi penimbunan dan distribusi oli palsu berskala besar.
Dalam pengecekan yang turut dihadiri oleh perwakilan Pertamina, aparat TNI, Kejaksaan Tinggi, Badan Intelijen Negara, dan Polda Kalimantan Barat, Krisantus menyatakan keprihatinannya atas praktik ilegal yang berpotensi merugikan masyarakat luas, terutama konsumen di pedesaan.
“Rakyat beli oli di bengkel, langsung tuang ke mesin. Nggak mungkin mereka cek itu asli atau palsu. Kalau ternyata palsu, dampaknya besar motor rusak, biaya servis meningkat, dan akhirnya menyengsarakan rakyat,” ujar Krisantus kepada awak media.
Pantauan di lokasi, tiga pintu gudang telah dipasangi garis police line oleh Tim Krimsus Polda Kalbar. Di dalamnya tampak penuh dengan dus diduga berisi oli oplosan bermerek Pertamina. Selain itu, juga terdapat puluhan drum yang diduga berisi oli palsu.

Krisantus secara khusus menyoroti penggunaan label Pertamina pada produk oli tersebut. “Pertamina dirugikan. Nama besar mereka dicatut. Ini pencemaran nama baik. Saya harap Pertamina juga cepat tanggap membuat laporan,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya aparat penegak hukum bertindak tanpa pandang bulu. “Jangan tajam ke bawah, tumpul ke atas. Jangan sampai praktik seperti ini ada backing-backing yang membuat aparat tidak berani bertindak,” ucapnya tegas.
Wagub juga menekankan agar semua pihak, termasuk media, tidak takut menyuarakan kebenaran. “Kalau kita membela keadilan dan kebenaran, tidak akan kalah. Negara ini negara hukum, bukan negara kekuasaan,” ujarnya.
Terkait status hukum gudang tersebut, Krisantus menyayangkan lambannya proses penindakan resmi.
“Saya tidak punya wewenang meminta police line, tapi kalau sudah viral dan nyata merugikan rakyat, mestinya sudah cukup alasan,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa Pemprov Kalbar akan menindaklanjuti kasus ini melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan, termasuk dengan melibatkan Pengawas Perlindungan Konsumen dan instansi terkait lainnya.
“Ini belum satu minggu, sudah tercium sampai kampung-kampung. Saya tidak ingin rakyat Kalbar jadi korban terus-menerus. Kita berantas semua praktik ilegal sampai ke akar-akarnya,” ujar Krisantus.
Krisantus menghimbau kepada masyarakat Kalbar untuk tetap teliti sebelum membeli saat mengganti oli kendaraanya dan melakukan barcode sebelum pengisian ke mesin, karena peredaran oli ini sudah sangat luas.
“Ketika mengganti pelumas jangan lupa barcode, jangan barcode yang dipajang, itu pasti asli, biasakan bengkel ambil didalam gudangnya lalu di bawa ke kendaraan untuk di isi, sebelum pengisian ke mesin disitulah di barcodenyabarcodenya,” pungkasnya. ***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage