Wacana Rumah Subsidi 18 Meter Resmi Dibatalkan, Menteri Ara Minta Maaf

KLIK WARTAKU – Setelah menuai kritik tajam dari berbagai kalangan, wacana pembangunan rumah subsidi berukuran 18 meter persegi akhirnya resmi dibatalkan.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara, secara terbuka menyampaikan permohonan maaf dan mencabut gagasan tersebut dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI pada Rabu, 10 Juli 2025.

Baca Juga:

Perdagangan Saham Pekan Ini Melonjak, Nilai Transaksi Harian Tembus Rp16,6 Triliun

“Saya sampaikan permohonan maaf secara terbuka, dan saya cabut ide itu, terima kasih,” ujar Menteri Ara.

Pernyataan tersebut sekaligus mengakhiri polemik yang berkembang sejak wacana rumah mungil itu diperkenalkan beberapa pekan lalu.

Usulan tersebut awalnya bertujuan untuk membuka akses hunian bagi generasi muda di kawasan perkotaan dengan harga terjangkau.

Baca Juga:

OJK Terbitkan Tiga SEOJK Baru untuk Perkuat Transparansi dan Kompetensi Industri Asuransi dan Dana Pensiun

Rumah yang dimaksud memiliki luas bangunan 18 m² dan luas tanah 25 m².

Luasnya lebih kecil dari ketentuan rumah subsidi dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 689/KPTS/M/2023 yang menetapkan minimal 21 m² untuk bangunan dan 60 m² untuk tanah.

Namun, ide itu justru menuai gelombang penolakan dari berbagai pihak, termasuk anggota DPR, arsitek, asosiasi pengembang, hingga Satgas Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (PIP).

Baca Juga:

Sri Mulyani Paparkan Globalisasi yang Tak Timbang di Forum G20

Mereka menilai ukuran tersebut tidak layak secara sosial, tidak manusiawi, dan berpotensi melanggar prinsip kelayakan hunian.

Menteri Ara mengakui bahwa dirinya terlalu tergesa dalam menyampaikan usulan tersebut kepada publik.

Ia menegaskan bahwa keputusan untuk membatalkan wacana ini diambil setelah mendengar berbagai masukan dan kritik konstruktif dari masyarakat dan legislatif.

Baca Juga:

Momentum Usaha Meningkat, Proyek dan Liburan Jadi Pemicu

“Saya belajar banyak dari pengalaman ini. Saya akan lebih berhati-hati ke depan agar tidak menimbulkan keresahan,” ucapnya dalam rapat kerja yang disiarkan langsung.

Dengan dibatalkannya wacana ini, ketentuan lama mengenai ukuran rumah subsidi tetap berlaku, yaitu minimal 21 meter persegi untuk bangunan.

Pemerintah juga memastikan akan terus mencari solusi hunian terjangkau yang tetap layak dan manusiawi tanpa mengorbankan standar kenyamanan dan kesehatan penghuni.

Baca Juga:

Industri Tetap Ekspansi, Tapi Tak Lagi Melaju Kencang