Von der Leyen Umumkan CEPA: RI Dapat Akses Pasar Eropa

Oleh Era Sampurna - 14 Juli 2025, 12:55

Pernyataan Pers Bersama Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, di kantor pusat Uni Eropa, Berlaymont Building, Brussel, Belgia, pada Minggu, 13 Juli 2025. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

KLIK WARTAKU – Setelah lebih dari satu dekade negosiasi, Indonesia dan Uni Eropa akhirnya mencapai kesepakatan politik atas Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), yang diumumkan langsung oleh Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dalam konferensi pers bersama Presiden RI Prabowo Subianto di Gedung Berlaymont, Brussel, Minggu (13/7).

“Perjanjian ini hadir di waktu yang tepat,” ujar von der Leyen. “CEPA akan membuka akses pasar baru dan menciptakan peluang besar di sektor-sektor utama seperti industri, pertanian, otomotif, dan jasa.”

Kesepakatan tersebut menandai lompatan besar dalam hubungan ekonomi bilateral, menjanjikan perluasan ekspor Indonesia ke pasar Eropa dengan tarif yang lebih kompetitif dan regulasi yang lebih sejalan. Von der Leyen menyebut CEPA sebagai simbol “kemitraan jangka panjang yang dibangun atas dasar kepercayaan, resiprositas, dan transparansi.”

Selain bidang perdagangan, kedua pemimpin juga menyepakati peningkatan hubungan bilateral ke tingkat kemitraan strategis, khususnya di bidang geopolitik dan keamanan. Hal ini akan memperkuat kolaborasi dalam kerangka hubungan UE–ASEAN yang sudah terjalin.

Poin ketiga dari penguatan kerja sama adalah konektivitas antarmasyarakat. Uni Eropa memperkenalkan kebijakan visa Schengen multi-entri untuk warga negara Indonesia yang melakukan kunjungan kedua ke wilayah Schengen.

“Ini akan memudahkan kunjungan, investasi, studi, dan hubungan antarmasyarakat. Intinya, kami sedang membangun jembatan,” tegas von der Leyen.

Kebijakan visa baru tersebut diperkirakan akan mempercepat pertumbuhan mobilitas warga, memperkuat koneksi antar pelajar dan profesional, serta mendukung peningkatan perdagangan dan investasi antara kedua kawasan.

Dengan ketiga inisiatif ini, perdagangan, keamanan, dan mobilitas, Uni Eropa dan Indonesia menunjukkan langkah konkret menuju kemitraan yang lebih mendalam dan saling menguntungkan di tengah ketidakpastian geopolitik global.