Veronica Tan: Peningkatan SDM Harus Inklusif dan Setara Gender

KLIKWARTAKU – Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Veronica Tan, menegaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) harus dilakukan secara inklusif dan tanpa diskriminasi gender.

“UUD 1945 menjamin keadilan yang setara bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa membedakan antara perempuan dan laki-laki. Artinya, baik laki-laki maupun perempuan memiliki hak yang sama untuk berkembang,” ujarnya dalam sebuah diskusi publik.

Veronica menekankan pentingnya membangun kesetaraan gender mulai dari unit terkecil negara, yaitu keluarga. Ia juga menyoroti upaya pemerintah dalam mendorong partisipasi perempuan di berbagai sektor melalui kebijakan afirmatif, salah satunya tercermin dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, yang mengatur keterwakilan perempuan dalam politik.

Baca Juga:

PLN Tanam 3 Ribu Pohon Cemara di Bromo, Perkuat Komitmen Lingkungan

“Tinggal bagaimana aplikasi dan implementasinya di lapangan,” tambahnya.

Anggota Komnas Perempuan, Chatarina Pancer Istiyani, mendukung pernyataan tersebut dengan menekankan pentingnya peran keluarga dalam membentuk pola pikir kesetaraan.

Mengutip pemikiran Paul San Francisco, Chatarina mengatakan bahwa kesetaraan sejati dimulai dari keluarga.

Baca Juga:

Resmi Ditetapkan, TKA Jadi Instrumen Baru Penjaminan Mutu Pendidikan Nasional

“Tidak ada keluarga yang sempurna. Semuanya harus bisa saling menumbuhkan, saling memaafkan, dan mengampuni,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Gender dan Pemberdayaan Perempuan Wali Gereja Indonesia, Stefani, menilai budaya patriarki masih menjadi tantangan utama dalam mewujudkan kesetaraan gender di Indonesia.

Ia mendorong kolaborasi antarpihak untuk menghadapi hambatan-hambatan tersebut.

Baca Juga:

Pelaku Penyebar Video Anjing Dikuliti Sudah Minta Maaf

“Isu gender bukan semata soal relasi laki-laki dan perempuan, tapi menyangkut harkat dan martabat manusia demi keutuhan ciptaan,” jelasnya.

Stefani mengajak masyarakat untuk menjadi agen perubahan. “Mari menjadi corong yang menyuarakan keadilan dan kesetaraan gender di manapun kita berada,” tutupnya.

Baca Juga:

Fenomena Kemarau Basah Jadi Pola Iklim Baru, BRIN Minta Pemerintah Siap Hadapi Risiko Bencana