UMKM Halal Siap Ekspansi ke Pasar Australia
KLIK WARTAKU – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) resmi menjalin kerja sama strategis dengan lembaga sertifikasi halal Global Australian Halal Certification (GAHC), Kamis (26/6), untuk memperkuat penetrasi produk halal Indonesia ke pasar Australia.
Kolaborasi ini diproyeksikan sebagai pintu masuk yang lebih luas bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) halal Tanah Air, terutama dari sektor makanan, modest fashion, farmasi, dan kosmetika.
Menteri Perdagangan Budi Santoso, atau akrab disapa Mendag Busan, menegaskan bahwa produk halal kini telah berkembang menjadi gaya hidup sehat dan inklusif.
“Produk bersertifikat halal tidak hanya diminati masyarakat muslim, tetapi juga warga nonmuslim karena dinilai lebih higienis, aman, dan sehat,” ujarnya dalam seremoni penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta.
Kerja sama ini mencakup tiga langkah konkret: penerbitan 1.000 sertifikat halal gratis bagi UMKM ekspor, penunjukan GAHC sebagai agen promosi dan importir produk Indonesia di Australia, serta penyediaan informasi pasar dan regulasi halal Australia.
Seluruh upaya ini bertujuan mendorong pertumbuhan ekspor halal yang selama ini menunjukkan tren positif, mencapai USD49,3 miliar pada 2024 dengan pertumbuhan 5,18% per tahun.
Menurut data Australian Bureau of Statistics 2021, populasi muslim di Australia mencapai 813.000 jiwa. Namun, permintaan produk halal tidak hanya datang dari populasi tersebut.
Gaya hidup halal telah meluas di kalangan masyarakat Australia secara umum, terutama seiring peran Australia sebagai destinasi ramah wisatawan muslim. Nilai impor produk halal Australia mencapai USD8,13 miliar pada 2024, tumbuh 14,13% per tahun.
“Ini peluang besar bagi Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia. Apalagi, produk UMKM kita punya nilai tambah dan daya saing kuat,” ujar Presiden Direktur GAHC Asroni. GAHC yang dikelola diaspora Indonesia di Australia, siap melakukan sertifikasi, kurasi, dan promosi produk halal Indonesia di berbagai titik distribusi Negeri Kanguru.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi menambahkan, perjanjian berlaku dua tahun dan dapat diperpanjang sesuai hasil evaluasi berkala. “Kami harap inisiatif ini menjadi jembatan ekspor UMKM halal Indonesia yang berkelanjutan,” tegasnya.
Sebagai simbol kerja sama, tiga UMKM binaan Kemendag yakni CV Ikapeksi Agro Industri (produk kecap), CV Kontainer Nusantara (gula semut), dan PT Mawaddah Rezeki (madu hutan), secara simbolis menerima sertifikat halal perdana dari GAHC.
Australia merupakan mitra dagang penting Indonesia, menempati peringkat ke-12 tujuan ekspor. Pada Januari–April 2025, total perdagangan kedua negara mencapai USD4,1 miliar. Kolaborasi ini juga diharapkan meningkatkan partisipasi buyer Australia pada Trade Expo Indonesia (TEI) Oktober mendatang.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage