UE Tunda Balasan Tarif Perdagangan Terhadap AS, Tegaskan Pilihan Solusi Negosiasi
KLIKWARTAKU — Uni Eropa (UE) kembali menunda penerapan tarif balasan terhadap ekspor Amerika Serikat yang sebelumnya dijadwalkan berlaku mulai Selasa. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dalam konferensi pers, Minggu 13 Juli 2025.
Langkah penangguhan ini merupakan kelanjutan dari kebijakan sebelumnya yang membekukan tarif balasan atas kebijakan tarif impor baja dan aluminium Presiden AS Donald Trump. Tarif balasan Uni Eropa tersebut sejatinya akan menyasar produk AS senilai €21 miliar.
“Amerika Serikat telah mengirimkan surat resmi dengan peringatan bahwa tarif tambahan akan diberlakukan jika tidak ada solusi negosiasi. Maka dari itu, kami memperpanjang penangguhan hingga awal Agustus,” ujar von der Leyen.
Namun demikian, von der Leyen menegaskan bahwa Uni Eropa tetap mempersiapkan skenario tarif balasan bila diplomasi gagal. “Kami selalu menyatakan lebih memilih solusi negosiasi. Tapi kami akan siap dengan langkah tegas jika diperlukan,” tambahnya.
Penundaan ini diumumkan hanya sehari setelah Trump, dalam wawancara dengan media setempat, menyatakan bahwa ratusan miliar dolar kini mengalir masuk berkat kebijakan tarifnya. Presiden AS itu juga mengancam akan menaikkan tarif menjadi lebih dari 30 persen terhadap produk UE jika terjadi pembalasan.
Sementara itu, Menteri Keuangan Jerman, Lars Klingbeil, menyatakan negosiasi dengan pendekatan serius tetap menjadi pilihan utama. “Namun bila gagal, Uni Eropa harus menyiapkan langkah tegas demi melindungi lapangan kerja dan bisnis,” katanya kepada Sueddeutsche Zeitung.
Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menyerukan Komisi Eropa agar dengan tegas membela kepentingan Eropa di tengah tekanan dagang yang meningkat.
Para menteri perdagangan UE dijadwalkan menggelar pertemuan penting di Brussels, Belgia, pada Senin 14 Juli 2025 untuk membahas respons resmi terhadap ancaman kebijakan tarif Washington.
Sejauh ini, pemerintahan Trump telah mengajukan usulan tarif baru terhadap 24 negara, termasuk blok Uni Eropa yang terdiri dari 27 negara anggota. Di tengah ketegangan ini, Gedung Putih menargetkan untuk merampungkan “90 kesepakatan dagang dalam 90 hari”, dengan Inggris dan Vietnam sudah menyepakati tahap awal perjanjian.
Uni Eropa kini berada di persimpangan penting: menunggu jalan damai atau bersiap untuk konflik dagang yang lebih dalam.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage