klikwartaku.com
Beranda Internasional Trump Terapkan Gelombang Baru Tarif Impor, Ini Dampak ke Ekonomi Global dan Harga Konsumen

Trump Terapkan Gelombang Baru Tarif Impor, Ini Dampak ke Ekonomi Global dan Harga Konsumen

Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif impor baru hingga 100 persen untuk obat paten, truk, dan furnitur. Foto: Tangkapan layar YouTube BBC News

KLIKWARTAKU — Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengguncang perdagangan internasional dengan mengumumkan serangkaian tarif impor baru terhadap berbagai produk dari negara mitra dagang. Kebijakan yang mulai berlaku sejak Agustus 2025 itu meningkatkan rata-rata tarif AS dari 2,5 persen menjadi lebih dari 18 persen, menurut analis perdagangan.

Trump beralasan langkah ini akan melindungi industri dalam negeri, menciptakan lapangan kerja, sekaligus memperkecil defisit perdagangan AS. Namun, para pengamat memperingatkan tarif tersebut berpotensi menaikkan harga barang di pasar domestik dan memperlambat pertumbuhan ekonomi global.

Tarif Impor yang Diumumkan Trump

100 persen tarif untuk obat-obatan bermerek atau berpatent mulai 1 Oktober 2025, kecuali perusahaan bersedia membangun pabrik di AS.

25 persen tarif untuk truk berat.

50 persen tarif untuk kabinet dapur, kamar mandi, dan sejumlah furnitur.

30 persen tarif untuk furnitur berlapis kain.

Selain itu, Trump juga telah menetapkan tarif berlapis untuk berbagai negara: 50 persen untuk India dan Brasil, 30 persen untuk Afrika Selatan, 20 persen untuk Vietnam, serta 15 persen untuk Jepang dan Korea Selatan.

Dampak bagi Konsumen AS

Harga produk impor mulai merangkak naik. Data menunjukkan harga tomat melonjak 3,3 persen pada Juni–Juli, sementara kopi naik 2,3 persen. Retail besar seperti Walmart dan Target sudah memperingatkan potensi kenaikan harga lebih luas pada bulan-bulan mendatang.

Kenaikan tarif juga memukul produk yang diproduksi di AS tetapi menggunakan komponen impor. Industri otomotif menjadi salah satu yang paling terdampak karena rantai pasok lintas negara seperti AS, Meksiko, dan Kanada.

Efek ke Ekonomi Global

Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi pertumbuhan global tahun 2025 hanya mencapai 3 persen, lebih rendah dari perkiraan awal 3,3 persen sebelum tarif diberlakukan.

Di Kanada, angka pengangguran naik ke 7,1 persen dan pertumbuhan ekonomi diproyeksikan melemah menjadi 1,25 persen. Di sisi lain, ekspor China ke AS turun tajam meski pertumbuhan dalam negeri masih terjaga.

Sementara itu, AS mencatat lonjakan penerimaan negara dari tarif. Data resmi menunjukkan pada Juni 2025 pemerintah meraup 28 miliar dolar AS (Rp448 triliun) dari bea impor, tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Kritik dan Tantangan Hukum

Kebijakan tarif Trump menghadapi gugatan hukum. Pengadilan banding AS pada Agustus menyatakan sebagian besar tarif yang diumumkan Trump ilegal. Namun, Gedung Putih meminta Mahkamah Agung membatalkan putusan tersebut dan kasus dijadwalkan disidangkan November mendatang.

Meski menuai kontroversi, Trump bersikeras tarif adalah “alat tawar-menawar” untuk memaksa negara lain menegosiasikan kesepakatan baru yang lebih menguntungkan bagi AS.***

Kunjungi Medsos Klikwartaku.com

Klik di sini
Bagikan:

Iklan