Trump Sebut Charlie Kirk sebagai “Martir Amerika” di Hadapan Puluhan Ribu Pelayat
KLIKWARTAKU — Presiden Amerika Serikat Donald Trump memuji mendiang aktivis konservatif Charlie Kirk sebagai “pahlawan besar Amerika” dan “martir kebebasan” dalam upacara peringatan akbar di State Farm Stadium, Phoenix, Minggu 21 September 2025.
Acara tersebut dihadiri hampir 100 ribu pelayat, termasuk Wakil Presiden JD Vance, pejabat tinggi pemerintahan Trump, hingga tokoh-tokoh konservatif yang memuji warisan politik Kirk. Suasana stadion menyerupai kombinasi antara kebaktian raksasa dan kampanye politik, dengan lantunan musik rohani serta teriakan panjang “U-S-A” dari massa.
Charlie Kirk, pendiri organisasi Turning Point USA yang dikenal sebagai motor gerakan konservatif di kampus-kampus Amerika, tewas ditembak pada 10 September saat tengah berdebat di sebuah universitas di Utah.
Dalam pidatonya, Trump menyebut Kirk sebagai “evangelis terbesar bagi kebebasan Amerika” dan kini telah abadi sebagai martir perjuangan konservatif. Namun, ia berbeda pandangan dengan pesan damai dari istri Kirk, Erika, yang sebelumnya menyampaikan pengampunan kepada pelaku penembakan.
“Charlie ingin yang terbaik bagi lawannya. Saya berbeda. Saya benci lawan saya dan saya tidak ingin yang terbaik untuk mereka. Maaf, Erika,” ujar Trump, disambut sorakan pendukung.
Meski demikian, Trump menutup pidatonya dengan pelukan kepada Erika Kirk, yang kini ditunjuk sebagai CEO baru Turning Point USA untuk melanjutkan perjuangan suaminya. Erika sendiri menegaskan, “Jawaban atas kebencian bukanlah kebencian. Saya mengampuni pelaku, karena itulah yang dilakukan Kristus dan itulah yang Charlie ingin lakukan.”
Sejumlah pejabat pemerintahan Trump, seperti Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Perang Pete Hegseth, hingga Menteri Kesehatan Robert F. Kennedy Jr., juga memberikan penghormatan. Mereka menegaskan bahwa kematian Kirk akan menjadi semangat baru bagi gerakan konservatif di Amerika.
Kirk, yang meninggal di usia 31 tahun, dikenal sebagai orator yang membangkitkan semangat generasi muda konservatif, dengan pengikut jutaan di platform X dan TikTok. Di balik popularitasnya, ia juga kerap menuai kontroversi atas pandangan kerasnya tentang senjata api, aborsi, transgender, hingga pandemi Covid-19.
Kematian Kirk dinilai semakin memperdalam polarisasi politik di Amerika, dengan kubu konservatif menuding kelompok kiri radikal sebagai pemicu meningkatnya kekerasan politik.***
Kunjungi Medsos Klikwartaku.com
Klik di sini