klikwartaku.com
Beranda Internasional Trump Perketat Kebijakan AS terhadap Kuba, Wisatawan dan Bisnis Terkena Imbas

Trump Perketat Kebijakan AS terhadap Kuba, Wisatawan dan Bisnis Terkena Imbas

Ilustrasi salah satu sudut kota Havana, ibu kota Kuba.

KLIKWARTAKU — Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menandatangani sebuah memorandum baru yang memperketat kebijakan terhadap Kuba, membalikkan beberapa pelonggaran yang sebelumnya diberlakukan oleh pemerintahan Biden.

Langkah ini menandai kembalinya pendekatan garis keras AS terhadap negara pulau yang diperintah oleh rezim Komunis. Dalam pernyataan resmi Gedung Putih, kebijakan baru ini akan memperkuat larangan terhadap wisatawan Amerika untuk bepergian ke Kuba, serta menentang tekanan dari organisasi internasional, termasuk PBB, yang menyerukan diakhirinya embargo ekonomi terhadap Kuba.

Gedung Putih menyebut bahwa kebijakan ini bertujuan untuk menghentikan praktik ekonomi yang secara tidak proporsional menguntungkan pemerintah, militer, intelijen, atau badan keamanan Kuba, dengan mengorbankan rakyat Kuba sendiri.

Menteri Luar Negeri Kuba, Bruno Rodríguez, mengecam kebijakan baru ini. “Memorandum ini memperkuat agresi dan blokade ekonomi yang menyengsarakan seluruh rakyat Kuba dan menjadi hambatan utama pembangunan negara kami,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Meskipun warga AS memang sudah dilarang melakukan perjalanan ke Kuba untuk tujuan wisata murni, ada 12 kategori perjalanan yang diperbolehkan. Termasuk kunjungan keluarga, pendidikan, proyek kemanusiaan, dan kompetisi olahraga.

Namun dalam kebijakan baru ini, pemerintah AS akan melakukan audit rutin dan mewajibkan pencatatan seluruh transaksi perjalanan yang terkait Kuba selama minimal lima tahun. Selain itu, warga AS juga dilarang melakukan bisnis dengan GAESA, konglomerat yang dikelola militer Kuba dan menguasai banyak hotel serta infrastruktur penting di negara tersebut.

Trump menegaskan tujuan kebijakan ini adalah untuk mendorong terciptanya Kuba yang bebas dan demokratis serta mengakhiri penderitaan rakyat Kuba yang telah lama berlangsung di bawah rezim Komunis.

Kebijakan ini merupakan lanjutan dari langkah-langkah yang sudah diambil Trump sejak masa jabatan pertamanya, termasuk pengembalian status Kuba sebagai negara pendukung terorisme. Sebuah label yang baru saja dicabut oleh Presiden Biden hanya beberapa hari sebelum masa jabatannya berakhir.

Langkah keras ini mendapat dukungan luas dari komunitas Kuba-Amerika di AS, terutama mereka yang tinggal di negara bagian seperti Florida. Namun demikian, sejumlah kebijakan lain dari pemerintahan Trump seperti penghentian status Perlindungan Sementara (TPS) bagi warga Kuba, Haiti, Nikaragua, dan Venezuela juga menuai kekecewaan besar di kalangan diaspora.

Sementara Kuba semakin bergantung pada sektor pariwisata sebagai sumber devisa utama, krisis berkepanjangan, kekurangan pasokan, dan pemadaman listrik massal membuat sektor tersebut terpukul berat. Kebijakan baru AS ini diprediksi akan semakin memperburuk keadaan ekonomi negara itu.

Dengan kebijakan ini, Trump kembali menegaskan posisinya sebagai pemimpin yang tak ragu menggunakan pendekatan tekanan maksimal terhadap lawan ideologis Amerika Serikat di kancah global.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan