Trump Perintahkan Tunawisma Segera Tinggalkan Washington DC, Janjikan Penertiban Kota
KLIKWARTAKU — Presiden Amerika Serikat Donald Trump memicu kontroversi usai memerintahkan para tunawisma untuk “segera” meninggalkan ibu kota Washington DC. Ia berjanji akan menjadikan kota tersebut “lebih aman dan indah dari sebelumnya”, meski Wali Kota Muriel Bowser menolak klaim bahwa kota ini sedang mengalami lonjakan kejahatan.
Dalam unggahan di media sosial Truth Social, Trump menegaskan para tunawisma akan diberi tempat tinggal “jauh dari pusat kota”, sementara pelaku kriminal akan dipenjara. “Tidak ada lagi sikap lembek. Kami ingin ibu kota kami kembali,” tulisnya, sembari mengunggah foto-foto tenda dan sampah di jalanan.
Langkah ini mengikuti perintah eksekutif yang ia tanda tangani bulan lalu untuk mempermudah penangkapan tunawisma. Pekan lalu, Trump juga memerintahkan pengerahan ratusan aparat federal dari berbagai lembaga, termasuk FBI, DEA, US Marshals, dan US Park Police, untuk patroli di jalan-jalan Washington DC.
Meski belum membeberkan detail rencana penertiban, Trump pada 2022 pernah mengusulkan pemindahan tunawisma ke tenda berkualitas tinggi di lahan murah di luar kota, dilengkapi fasilitas kamar mandi dan layanan medis.
Wali Kota Bowser, dari Partai Demokrat, menegaskan bahwa tingkat kejahatan saat ini jauh menurun dibanding tahun 2023. “Kami telah menurunkan angka kejahatan kekerasan ke level terendah dalam 30 tahun,” ujarnya. Ia mengecam komentar pejabat Gedung Putih yang menyamakan Washington DC dengan Baghdad, menyebutnya “berlebihan dan tidak benar”.
Data federal menunjukkan, meski tingkat pembunuhan per kapita tetap tinggi, Washington DC mencatat angka terendah kejahatan kekerasan secara keseluruhan pada 2023. Namun, jumlah tunawisma di kota berpenduduk 700 ribu ini diperkirakan mencapai 3.782 orang setiap malam, dengan sekitar 800 hidup di jalanan.
Trump dijadwalkan menggelar konferensi pers di Gedung Putih pada Senin 11 Agustus 2025 untuk memaparkan rencana lengkapnya, yang disebut akan mencakup penghentian “kriminalitas, pembunuhan, dan kematian” di ibu kota serta “renovasi fisik” kota.
Kebijakan ini menambah daftar panjang perseteruan Trump dengan pemerintah kota yang dipimpin Partai Demokrat, setelah sebelumnya ia juga bentrok dengan otoritas Los Angeles dan memerintahkan pengerahan ribuan pasukan Garda Nasional terkait penertiban imigran ilegal.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage