Trump Kecam Rebranding Jaguar Sebut Iklan Terbaru “Woke dan Memalukan”
KLIKWARTAKU — Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali melontarkan kritik pedas. Kali ini kepada pabrikan mobil asal Inggris, Jaguar Land Rover (JLR), yang baru saja mengumumkan pengangkatan PB Balaji, Direktur Keuangan Tata Motors, sebagai CEO baru mereka.
Trump menyebut perusahaan tersebut dalam kondisi “kacau total” dan menyindir mantan CEO Adrian Mardell yang menurutnya “mundur dalam kehinaan”—meski pihak JLR menyatakan pengunduran diri tersebut telah direncanakan jauh hari.
Melalui platform Truth Social, Trump juga mengecam kampanye pemasaran terbaru Jaguar, yang disebutnya “stupid” dan “seriously woke”.
Ia membandingkan iklan Jaguar yang menampilkan model dalam lanskap gurun berwarna merah muda tanpa satu pun mobil, dengan iklan jeans American Eagle yang dibintangi aktris Sydney Sweeney. Trump memuji kampanye American Eagle sebagai “iklan TERPANAS saat ini”.
“Siapa yang ingin membeli Jaguar setelah melihat iklan memalukan seperti itu?” tulis Trump.
CEO Pertama Asal India dan Perubahan Arah Bisnis
PB Balaji, yang akan mulai menjabat pada November, menjadi CEO pertama asal India di JLR. Ia mengambil alih kepemimpinan di tengah transformasi besar-besaran, termasuk rencana peluncuran lini mobil listrik penuh pada 2026.
Sementara itu, CEO sebelumnya Adrian Mardell dianggap sebagai tokoh di balik pencapaian laba tertinggi JLR dalam satu dekade, tetapi juga bertanggung jawab atas keputusan kontroversial seperti menghapus logo ikonik ‘kucing Jaguar’ dan merombak total citra merek untuk menyasar segmen generasi baru.
Langkah-langkah ini mengundang pujian dan kritik. Salah satu produk konsep mereka, Jaguar Type 00, menuai komentar beragam—dari yang menyebutnya “menakjubkan”, hingga yang menilai desainnya “gagal total”.
Iklan ‘Tanpa Mobil’ Picu Polemik
Kampanye iklan terbaru Jaguar yang memperlihatkan model berpakaian mencolok di latar gurun tanpa menampilkan satu pun mobil atau logo Jaguar dinilai sebagai sinyal perubahan arah menyeluruh. Banyak netizen menyebut pendekatan ini tidak sesuai dengan karakter klasik Jaguar yang dikenal elegan dan maskulin.
Dampak Tarif dan Pemangkasan Tenaga Kerja
JLR juga menghadapi tekanan dari kebijakan tarif perdagangan yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump, yang turut memengaruhi ekspor mobil non-AS. Pada Juli lalu, perusahaan ini mengumumkan pengurangan 500 posisi manajemen di Inggris sebagai bagian dari strategi efisiensi.
Jaguar kini berada di persimpangan antara modernisasi dan mempertahankan warisan legendarisnya. Namun, dengan kritikan tajam dari tokoh sebesar Donald Trump dan respons pasar yang beragam, perjalanan transformasi ini tampaknya akan penuh tantangan.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage