Trump Bangun Ruang Dansa Mewah Rp3,2 Triliun di Gedung Putih, Proyek Renovasi Terbesar dalam Sejarah
KLIKWARTAKU — Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mencetak sejarah dengan rencana pembangunan ruang dansa mewah senilai $200 juta (sekitar Rp3,2 triliun) di Gedung Putih, menjadikannya salah satu proyek renovasi terbesar sejak era Presiden Harry Truman.
Ruang dansa yang akan dibangun di Sayap Timur ini dirancang seluas 90.000 kaki persegi dengan kapasitas hingga 650 orang, menggantikan Ruang Timur saat ini yang hanya mampu menampung 200 tamu untuk acara formal.
“Ini adalah tambahan yang sangat dibutuhkan dan luar biasa,” ujar Karoline Leavitt, Sekretaris Pers Gedung Putih, dalam konferensi pers, Kamis 1 Agustus 2025.
Trump (yang memiliki latar belakang sebagai pengembang real estat) telah lama mengidamkan ballroom di Gedung Putih. Ia bahkan pernah menawarkan $100 juta untuk membangunnya pada 2016 saat Barack Obama masih menjabat, namun tawaran itu ditolak.
Menurut Leavitt, pembangunan akan selesai sebelum akhir masa jabatan Trump pada Januari 2029, dengan pendanaan berasal dari presiden sendiri dan donatur swasta. Namun, rincian pembiayaan tidak diungkapkan secara terbuka.
Transformasi Gedung Putih yang Kontroversial
Gedung Putih memang telah mengalami banyak renovasi selama dua abad terakhir. Dari rekonstruksi pasca-kebakaran pada 1814, renovasi struktural besar di masa Truman, hingga sentuhan historis yang dilakukan oleh Jacqueline Kennedy, setiap presiden meninggalkan jejaknya.
Namun proyek ballroom ini dipandang sebagai langkah paling ambisius sejak bagian dalam Gedung Putih diruntuhkan dan dibangun ulang pada 1950-an.
Leslie Greene Bowman dari Komite Pelestarian Gedung Putih menyatakan bahwa ekspansi ini mengikuti jejak sejarah panjang perluasan bangunan demi memenuhi kebutuhan zaman. “Gedung Putih selalu beradaptasi, dan ini salah satu contohnya,” katanya.
Waktu Politik yang Sarat Simbol
Pengumuman ruang dansa mewah ini muncul di tengah kritik Trump terhadap proyek renovasi lain di Washington. Ia menyoroti proyek Federal Reserve yang menelan biaya $2,5 miliar, dan menuding Ketua The Fed Jay Powell melakukan pemborosan serta salah urus anggaran.
Sementara itu, tekanan politik terhadap The Fed terus berlanjut, dengan Trump menuntut pemangkasan suku bunga dan secara terbuka menyebut Powell “bodoh”.
Meskipun begitu, The Fed mempertahankan suku bunga pada kisaran 4,25–4,50 persen, mengikuti kondisi ekonomi AS yang masih diliputi ketidakpastian akibat kebijakan tarif dan tensi global.
Sejarah Singkat Renovasi Gedung Putih:
1792: Gedung Putih mulai dibangun oleh arsitek Irlandia, James Hoban.
1814: Dibakar Inggris saat Perang 1812, lalu dibangun ulang.
1902: Roosevelt pindahkan kantor presiden ke Sayap Barat.
1948–1952: Truman renovasi besar dengan balok baja dan struktur beton.
1960-an hingga kini: Berbagai presiden menambahkan fasilitas seperti Wi-Fi, arena bowling, hingga lapangan basket.
Gedung Putih bukan hanya simbol kekuasaan, tapi juga sebuah “rumah yang hidup” yang terus berubah mengikuti ambisi dan visi para pemimpinnya—dan kali ini, ballroom Trump siap menjadi babak baru dalam sejarah ikonik tersebut.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage