Beranda Lifestyle Tren Barang Branded Bekas yang Kian Diminati, Gaya Mewah Tanpa Bikin Dompet Resah

Tren Barang Branded Bekas yang Kian Diminati, Gaya Mewah Tanpa Bikin Dompet Resah

Oleh Moch NaDin - 30 Juni 2025, 17:24

KLIKWARTAKU – Dunia fesyen terus berputar, tapi ada satu tren yang kini makin mencuri perhatian barang branded bekas alias preloved. Dari tas Louis Vuitton, sepatu Gucci, hingga jam tangan Rolex, barang-barang mewah yang dulu hanya bisa diidamkan, kini semakin mudah diakses berkat pasar barang bekas yang terus berkembang.

Tren ini tidak hanya terjadi di luar negeri. Di Indonesia, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, toko-toko fisik dan online yang menjajakan barang branded bekas semakin menjamur.

Platform seperti Carousell, Tinkerlust, hingga akun-akun Instagram khusus preloved menjadi ladang berburu harta karun bagi para pecinta fashion.

Salah satu penggemar barang branded bekas, Vira (27), mengaku lebih memilih membeli barang second karena harganya jauh lebih ramah di kantong.

“Aku bisa dapat tas Chanel dengan harga setengah dari harga asli, dan kondisinya masih sangat bagus. Hemat tapi tetap bisa tampil kece,” ujarnya sambil tertawa.

Menariknya, pembeli barang preloved kini bukan hanya kaum milenial dan Gen Z yang ingin tampil stylish. Banyak juga ibu-ibu muda hingga kolektor serius yang mencari barang rare items yang sudah tidak diproduksi lagi.

Selain alasan finansial, tren ini juga didorong oleh kesadaran akan gaya hidup berkelanjutan (sustainable fashion). Dengan membeli barang bekas, konsumen turut mengurangi limbah industri fesyen yang dikenal sebagai salah satu penyumbang polusi terbesar di dunia.

“Ini bukan soal gengsi, tapi soal gaya hidup yang lebih sadar dan bertanggung jawab,” kata Intan, pemilik butik preloved di Jakarta Selatan. Ia menyebut dalam sebulan bisa menjual hingga puluhan item branded dengan omzet mencapai puluhan juta rupiah.

Namun, di balik popularitasnya, pasar barang branded bekas juga menghadapi tantangan, seperti maraknya barang palsu (replika) yang dijual dengan harga tinggi. Karena itu, penting bagi pembeli untuk memastikan keaslian barang dengan membeli di toko terpercaya atau menggunakan jasa autentifikasi.

Dengan semakin banyaknya pilihan dan meningkatnya kesadaran konsumen, tren barang branded bekas diprediksi akan terus bertumbuh. Tak sekadar soal gaya, tapi juga bagian dari gerakan fesyen yang lebih inklusif dan berkelanjutan.