Tiga Warga Palestina Tewas dalam Serangan Pemukim Israel di Desa Tepi Barat
KLIKWARTAKU – Tiga warga Palestina dilaporkan tewas akibat ditembak dalam serangan yang dilakukan oleh puluhan pemukim Israel terhadap sebuah desa Palestina di wilayah Tepi Barat yang diduduki, menurut otoritas Palestina.
Rekaman video dari desa Kafr Malik, dekat Ramallah, pada Rabu malam menunjukkan sebuah mobil dan rumah terbakar, sementara terdengar suara tembakan dan warga Palestina berlarian menyelamatkan diri.
Militer Israel menyatakan pasukan mereka yang dikerahkan ke lokasi mendapati pemukim dan warga desa saling melempar batu. Militer juga mengklaim bahwa beberapa teroris melepaskan tembakan dan melempar batu ke arah pasukan mereka, yang kemudian membalas tembakan dan berhasil mengenai beberapa target. Selain itu, lima pemukim Israel turut ditangkap.
Kementerian Luar Negeri Palestina menyebut para pemukim menembaki warga di rumah-rumah mereka dalam apa yang mereka sebut sebagai serangan teroris. Kementerian juga menuduh pasukan Israel menghalangi tim ambulans dan pemadam kebakaran memasuki desa tersebut selama beberapa jam.
Sejak pendudukan Israel atas Tepi Barat dan Yerusalem Timur dalam Perang Timur Tengah tahun 1967, Israel telah membangun sekitar 160 pemukiman yang kini dihuni oleh sekitar 700.000 warga Yahudi. Wilayah-wilayah ini, bersama Gaza, merupakan bagian dari wilayah yang diinginkan Palestina untuk mendirikan negara masa depan.
Mayoritas komunitas internasional menganggap pemukiman tersebut ilegal berdasarkan hukum internasional. Posisi yang juga didukung oleh pendapat hukum Mahkamah Internasional (ICJ) tahun lalu, meskipun Israel menolak anggapan ini. Beberapa saat setelah kejadian di Kafr Malik, serangan lain terjadi di komunitas Palestina Dar Fazaa, dekat desa Taybeh.
Organisasi HAM Israel, B’Tselem, melaporkan tiga orang terluka dan tiga mobil dibakar. Mereka juga merilis rekaman CCTV yang memperlihatkan sedikitnya 10 pria bertopeng membakar mobil dan melempari batu.
“Kekerasan dan amukan para pemukim, di bawah perlindungan tentara pendudukan, adalah keputusan politik pemerintah Israel, yang dilaksanakan oleh para pemukim,” tulis Wakil Presiden Palestina Hussein al-Sheikh di platform X.
“Perilaku dan keputusan pemerintah Israel sedang mendorong wilayah ini menuju ledakan. Kami menyerukan kepada komunitas internasional untuk segera turun tangan melindungi rakyat Palestina.”
Sejak serangan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang di Gaza, jumlah dan intensitas serangan pemukim di Tepi Barat meningkat tajam.
PBB mencatat 487 serangan oleh pemukim yang menyebabkan korban jiwa atau kerusakan properti dalam empat bulan pertama tahun ini, termasuk 122 insiden pada bulan April. Setidaknya 181 warga Palestina dilaporkan terluka akibat serangan-serangan tersebut.
Laporan dari organisasi HAM dan para saksi menyebut militer dan polisi Israel kerap hanya diam dan tidak bertindak saat pemukim menyerang kota dan desa Palestina. Ekspansi pemukiman juga meningkat pesat sejak koalisi pemerintahan sayap kanan pro-pemukim pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mulai berkuasa pada akhir 2022.
Menurut kelompok pemantau anti-pemukiman, Peace Now, sejauh ini pemerintah Israel telah memutuskan untuk mendirikan 49 pemukiman baru dan memulai proses legalisasi terhadap tujuh pos pemukim yang sebelumnya dibangun tanpa izin pemerintah.
Bulan lalu, sejumlah menteri Israel mengumumkan persetujuan untuk mendirikan 22 pemukiman baru di seluruh wilayah Tepi Barat, menyebutnya sebagai langkah untuk mencegah berdirinya negara Palestina yang akan membahayakan Israel.
Dalam insiden terpisah pada Rabu, seorang remaja Palestina berusia 15 tahun ditembak mati oleh pasukan Israel di kota al-Yamoun, dekat Jenin, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Militer Israel mengklaim teroris melemparkan alat peledak ke arah pasukan mereka selama operasi di al-Yamoun. Setelah itu, sekelompok orang mendekat sambil membawa bahan peledak tambahan, sehingga pasukan Israel menanggapi dengan tembakan.
PBB menyatakan setidaknya 949 warga Palestina telah tewas oleh pasukan dan pemukim Israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023, seiring meningkatnya operasi militer Israel yang disebut sebagai upaya mencegah serangan mematikan dari pihak Palestina. Pada Januari lalu, pasukan Israel meluncurkan operasi skala besar terhadap kelompok bersenjata Palestina di wilayah utara Tepi Barat.
Komisioner HAM PBB pada April menyebut bahwa operasi tersebut telah menghancurkan seluruh kamp pengungsi dan fasilitas medis darurat, serta menyebabkan lebih dari 40.000 warga Palestina mengungsi, dengan imbauan agar mereka tidak kembali ke rumah setidaknya selama satu tahun.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage