Terungkap! Warga Inggris Jadi Proxy Rusia Teror London, Targetkan Miliarder Pembangkang Putin
KLIKWARTAKU — Seorang pria asal Inggris dijatuhi hukuman setelah terbukti berencana melakukan serangkaian serangan teror di London, termasuk membakar gudang, restoran, dan toko anggur mewah di kawasan elit Mayfair, serta menculik seorang pengusaha miliarder dan pembangkang vokal Presiden Rusia Vladimir Putin.
Terdakwa, Earl, warga Elmesthorpe, Leicester, disebut oleh pengadilan telah menjalin komunikasi dengan kontak di Grup Wagner melalui aplikasi Telegram, dan menyatakan dirinya bersemangat menjalankan misi-misi berbahaya. Aksi pembakaran gudang hanyalah misi awal dari serangkaian rencana yang lebih besar.
Target Utama: Evgeny Chichvarkin, Miliarder Pembangkang Kremlin
Salah satu target utama adalah Evgeny Chichvarkin, seorang pengusaha kaya raya asal Rusia yang kini tinggal di pengasingan di Inggris. Ia dikenal sebagai kritikus keras Vladimir Putin dan perang di Ukraina. Chichvarkin mengelola dua bisnis mewah di Mayfair yang mempekerjakan 200 karyawan dan memiliki nilai total lebih dari £30 juta.
Dalam sidang, terungkap bahwa kelompok ini telah melakukan pengintaian lokasi dan berdiskusi soal penggunaan bahan peledak dalam serangan lanjutan. Mereka juga merencanakan penculikan terhadap Chichvarkin.
Vonis Pertama di Bawah Undang-Undang Keamanan Nasional Baru
Earl menjadi orang pertama yang dihukum berdasarkan Undang-Undang Keamanan Nasional Inggris yang baru disahkan pada 2023, yang dirancang untuk menghadapi ancaman dari negara asing.
Seorang terdakwa lainnya, Ashton Evans dari Newport, dinyatakan bersalah karena tidak melaporkan rencana teror, namun dibebaskan dari dakwaan terkait kebakaran gudang. Sementara itu, Dmitrijus Paulauskas dari Croydon dibebaskan dari semua tuduhan.
Polisi: Rusia Gunakan Warga Lokal Sebagai “Proxy”
Komandan Dominic Murphy dari Komando Kontraterorisme Kepolisian Metropolitan menyatakan bahwa kasus ini adalah contoh nyata campur tangan negara asing.
“Ini adalah bukti kuat bahwa organisasi yang terhubung dengan negara Rusia menggunakan warga Inggris sebagai ‘proxy’ untuk menjalankan misi kriminal serius di wilayah kami,” tegasnya.
“Kami berharap vonis ini menjadi peringatan tegas bahwa konsekuensi hukum dari bekerja untuk negara asing sangat serius.”
Ancaman Nyata dari Dalam Negeri
Kasus ini menggambarkan bentuk baru ancaman keamanan nasional di Inggris, bukan dari kelompok ekstremis tradisional, melainkan dari operasi bayangan yang dijalankan oleh negara asing melalui agen lokal.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage