klikwartaku.com
Beranda Internasional Misteri Kematian Platipus Winston Churchill Terungkap Setelah 80 Tahun

Misteri Kematian Platipus Winston Churchill Terungkap Setelah 80 Tahun

Seekor platipus langka yang dikirim ke Perdana Menteri Inggris Winston Churchill pada 1943 ditemukan tewas sebelum tiba. Kini, setelah 80 tahun, penyebab kematiannya akhirnya terungkap melalui arsip rahasia dan data ilmiah. Foto: Tangkapan layer YouTube Nature Unlocked

KLIKWARTAKU — Pada tahun 1943, di tengah gempuran Perang Dunia II, sebuah kapal camuflase bertolak dari Australia menuju Inggris. Muatannya bukan senjata atau pasukan, melainkan seekor platipus muda yang diberi nama Winston, sebagai hadiah eksklusif untuk Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill.

Namun, sesaat sebelum tiba di Inggris, Winston ditemukan tewas di dalam “platypusary” khusus—ruang hidup buatan lengkap dengan air segar dari sungai Australia dan makanan mewah berupa 50.000 cacing serta puding telur bebek.

Kematian Winston menjadi rahasia negara. Untuk menghindari potensi insiden diplomatik, tubuhnya diawetkan dan diam-diam disimpan di kantor Churchill, sementara rumor menyebar bahwa ia tewas akibat getaran ledakan dari kapal selam Nazi. Setelah 80 tahun, kebenaran akhirnya terkuak.

Penelusuran Jejak Sejarah oleh Mahasiswa PhD

Harrison Croft, mahasiswa PhD dari Monash University, menggali arsip rahasia di Canberra dan London, termasuk catatan dari petugas perawat platipus di kapal. Dalam log harian perjalanan, ditemukan bahwa tidak ada ledakan atau serangan saat Winston tewas.

Sementara itu, tim lain di Museum Australia dan Universitas Sydney menemukan catatan suhu udara dan air yang menunjukkan lonjakan suhu di atas 27°C—ambang batas aman bagi platipus.

“Dengan suhu seperti itu selama melintasi ekuator, Winston secara harfiah terpanggang hidup-hidup,” ungkap Croft. “Suhu tinggi saja cukup membunuhnya. Kisah tentang ledakan hanya cara mudah menyalahkan Jerman.”

Platipus, Churchill, dan Diplomasi yang Gagal

Churchill, pecinta hewan eksotis, pernah menyatakan keinginannya kepada Menteri Luar Negeri Australia, H.V. ‘Doc’ Evatt, untuk memelihara platipus. Meski ekspor hewan itu dilarang, Australia rela mengirim satu ekor demi memperkuat hubungan diplomatik saat Jepang makin dekat ke wilayah mereka.

David Fleay, konservasionis ternama, membantu proyek itu meski merasa skeptis. Ia berhasil menurunkan permintaan Churchill dari enam platipus menjadi satu. Winston dikirim dengan segala persiapan, tetapi takdir berkata lain.

Upaya Kedua: Skandal Penelope dan Cecil di New York

Gagal pada 1943 tak membuat Australia menyerah. Tahun 1947, tiga platipus—Betty, Penelope, dan Cecil—dikirim ke Kebun Binatang Bronx, AS. Namun hanya Penelope dan Cecil yang bertahan dan menjadi selebriti di New York.

Media mengikuti kisah asmara mereka, menyebut Penelope sebagai “penggoda” yang membuat Cecil jatuh cinta. Setelah empat hari “bulan madu” penuh cacing dan udang, Penelope tampak mengandung.

Namun, ketika kandangnya dibuka, tak ada bayi. Ia dituduh memalsukan kehamilan demi mendapat makanan ekstra dan menghindari Cecil. Beberapa tahun kemudian, Penelope menghilang, dan Cecil meninggal tak lama setelahnya—diyakini karena patah hati.

Akhir dari Diplomasi Platipus

Skandal dan kematian beruntun membuat Australia melarang ekspor platipus. Hanya dua ekor yang sejak itu diizinkan tinggal di luar negeri—keduanya kini hidup di Kebun Binatang San Diego sejak 2019.

Misteri Winston akhirnya terpecahkan, namun warisan dari “diplomasi platipus” tetap menjadi bab unik dalam sejarah hubungan internasional—di mana seekor hewan eksotis pernah nyaris menjadi alat negosiasi antarbangsa.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan