Tenang, Pemerintah Pastikan Harga Bapok Stabil
KLIK WARTAKU – Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan harga barang kebutuhan pokok (bapok) saat ini relatif stabil dengan pasokan pangan yang tetap terjaga.
Hal tersebut disampaikan saat menghadiri kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kementerian Pertanian, Jakarta, Sabtu (30/8).
Kemendag, kata Budi, rutin memantau perkembangan harga bapok melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) yang terhubung dengan dinas di daerah.
“Harga relatif stabil dan pasokan tetap terjaga. Kami akan terus berkolaborasi dengan kementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah dalam menjaga ketersediaan bapok,” ujarnya.
Ia menambahkan, salah satu bentuk sinergi adalah memperkuat distribusi pangan agar semakin mudah, dekat, dan terjangkau bagi masyarakat.
Upaya itu diwujudkan lewat program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang kini hadir tidak hanya di ritel modern, tetapi juga di pasar rakyat.
Budi juga menyoroti perubahan pola belanja masyarakat yang beralih dari luring ke daring. Menurutnya, fenomena ini bukan soal daya beli, melainkan gaya beli.
“Pasar rakyat kadang terlihat sepi, tapi transaksi tetap jalan karena pedagang sudah memanfaatkan sistem daring. Bahkan toko kelontong pun kita dorong untuk berjualan secara daring,” ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan GPM bertujuan menstabilkan harga beras yang sebelumnya sempat bergejolak.
Ia menyebut gerakan ini sebagai upaya membangun ekosistem pangan yang sehat dan memastikan akses masyarakat terhadap beras dengan harga terjangkau.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian turut mengapresiasi inisiatif tersebut. Ia menyebut operasi pangan murah sudah terbukti efektif menekan kenaikan harga.
“Empat minggu lalu, kenaikan harga beras tercatat di 233 kabupaten/kota. Per rapat inflasi terakhir, jumlahnya turun menjadi 200 daerah. Artinya, langkah ini paling tepat menggunakan stok Bulog,” kata Tito.
Kunjungi Medsos Klikwartaku.com
Klik di sini