Telepon 90 Menit Trump-Xi Jinping, Perang Tarif Mereda?

KLIK WARTAKU – Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping melakukan percakapan telepon selama 90 menit pada 5 Juni 2025.
Ini merupakan komunikasi langsung pertama mereka sejak awal masa jabatan kedua Trump, bertujuan untuk meredakan ketegangan perdagangan yang meningkat antara dua ekonomi terbesar dunia.
Percakapan tersebut berfokus pada isu-isu utama yang mempengaruhi hubungan bilateral, termasuk perdagangan dan ekspor mineral langka.
Trump menyatakan bahwa Tiongkok akan melanjutkan ekspor mineral langka yang penting bagi sektor otomotif dan pertahanan AS, meskipun pihak Tiongkok belum mengonfirmasi hal ini secara resmi.
Kedua pemimpin juga membahas perjanjian sementara yang dicapai pada Mei 2025, di mana AS setuju untuk menurunkan tarif dari 145% menjadi 30%, dan Tiongkok dari 125% menjadi 10%, dengan jeda 90 hari untuk negosiasi lebih lanjut.
Xi Jinping menyampaikan keprihatinan atas kebijakan AS yang membatasi visa bagi mahasiswa Tiongkok, terutama yang terkait dengan bidang teknologi dan keamanan nasional.
Trump merespons dengan menyatakan bahwa AS menyambut baik mahasiswa Tiongkok untuk belajar di Amerika. Selain itu, Xi menekankan pentingnya AS menangani isu Taiwan dengan hati-hati untuk menghindari konfrontasi.
Pertemuan Lanjutan di London
Sebagai hasil dari percakapan tersebut, kedua negara sepakat untuk melanjutkan pembicaraan perdagangan. Delegasi AS yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer dijadwalkan bertemu dengan pejabat Tiongkok di London pada 9 Juni 2025.
Pertemuan ini bertujuan untuk menyelesaikan kesepakatan perdagangan yang lebih komprehensif sebelum jeda tarif berakhir pada 12 Agustus 2025.
Pasar global merespons positif berita tentang pembicaraan ini. Indeks saham utama di AS mengalami kenaikan, mencerminkan harapan bahwa ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia dapat mereda.
Namun, investor tetap waspada terhadap perkembangan selanjutnya, mengingat ketidakpastian yang masih ada dalam hubungan perdagangan AS-Tiongkok.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage