Teknologi AI Anthropic Disalahgunakan Hacker untuk Serangan Siber Global
KLIKWARTAKU — Perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal Amerika Serikat, Anthropic, mengungkap bahwa teknologinya telah disalahgunakan oleh hacker untuk melancarkan serangan siber canggih yang mencakup pencurian data massal hingga pemerasan digital.
Anthropic, pengembang chatbot Claude, mengatakan para peretas memanfaatkan AI untuk menulis kode berbahaya, membantu pengambilan keputusan strategis, bahkan menentukan jumlah tebusan dalam serangan ransomware. Perusahaan menyebut kasus ini sebagai penggunaan AI dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“AI digunakan bukan hanya untuk meretas sistem, tetapi juga untuk merancang taktik pemerasan psikologis yang lebih terarah,” ungkap Anthropic dalam keterangannya.
Korea Utara Diduga Terlibat
Selain serangan siber, Anthropic juga mendeteksi bahwa agen Korea Utara memakai Claude untuk membuat profil palsu dan melamar pekerjaan jarak jauh di perusahaan teknologi papan atas AS. Setelah diterima, mereka menggunakan AI untuk menulis kode, menerjemahkan pesan, hingga mengakses sistem internal perusahaan, yang secara tidak langsung membuat perusahaan-perusahaan tersebut melanggar sanksi internasional.
Menurut pakar keamanan, ini menandai fase baru dalam penipuan tenaga kerja lintas negara yang memanfaatkan AI untuk melewati hambatan bahasa dan budaya.
Ancaman Serangan Siber Makin Kompleks
Pakar keamanan siber memperingatkan bahwa penggunaan AI dalam kejahatan digital membuat waktu eksploitasi kerentanan semakin singkat. “Deteksi dan mitigasi harus bergeser ke arah proaktif dan pencegahan, bukan sekadar reaktif setelah kerusakan terjadi,” kata Alina Timofeeva, penasihat keamanan siber.
Meskipun begitu, para ahli menekankan bahwa AI bukan penyebab utama munculnya kejahatan baru. Banyak serangan ransomware masih terjadi dengan cara lama, seperti email phishing dan eksploitasi celah perangkat lunak.
Anthropic mengaku telah berhasil menggagalkan sebagian ancaman, melaporkan kasus ini kepada pihak berwenang, serta memperkuat sistem deteksi untuk mencegah penyalahgunaan lebih lanjut.***
Kunjungi Medsos Klikwartaku.com
Klik di sini