Tangis Tak Berujung: Keluarga Korban Tragedi Jatuhnya Pesawat Air India di Ahmedabad Gelar Doa Bersama di London
KLIKWARTAKU — Suasana haru menyelimuti pusat komunitas Sattavis Patidar di Wembley, London, saat keluarga dan sahabat para korban jatuhnya pesawat Air India berkumpul dalam upacara doa bersama untuk mengenang orang-orang tercinta yang tewas dalam tragedi pada 12 Juni lalu.
Salah satu keluarga yang kehilangan adalah Miten Patel, yang kehilangan kedua orang tuanya, Ashok dan Shobhana Patel, dalam insiden tragis tersebut.
“Saya mulai berduka pada hari Kamis lalu, saat kami akhirnya bisa membawa mereka pulang,” ujar Miten dengan mata berkaca-kaca.
Pasangan tersebut tengah dalam perjalanan dari Ahmedabad, India, menuju Gatwick, Inggris, ketika pesawat Boeing 787-8 Dreamliner yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan fatal. Dari 242 penumpang dan awak, hanya satu yang selamat.
Proses Identifikasi yang Menyayat Hati
Setelah insiden, pemerintah India melakukan identifikasi jasad para korban. Namun, Miten mengungkapkan bahwa terdapat bagian tubuh lain di dalam peti jenazah ibunya saat dibawa ke Inggris.
“Kami harus melalui proses panjang untuk memastikan bahwa yang kami kremasi memang benar-benar ibu dan ayah,” jelasnya. “Kami bersyukur mendapat dukungan dari tim medis yang sangat membantu proses identifikasi ulang.”
Kenangan dan Kehilangan yang Mendalam
Dalam upacara tersebut, keluarga menampilkan slideshow foto-foto kenangan semasa hidup pasangan Patel—menampilkan momen-momen bahagia bersama anak dan cucu mereka.
“Mereka adalah orang tua terbaik yang bisa diminta siapa pun. Penyayang, mendukung, dan selalu hadir dalam setiap langkah hidup kami,” ucap Miten penuh emosi.
Cincin ayahnya yang ditemukan utuh setelah kecelakaan, menjadi simbol kenangan terakhir dari tragedi yang masih membekas.
Komunitas Gujarati Bersatu dalam Duka
Lebih dari 130 orang menghadiri acara penghormatan, termasuk keluarga korban lainnya, sahabat, dan anggota komunitas India di Inggris.
“Bagi komunitas kami, ini hari yang sangat menyedihkan,” ujar Mukesh Patel, pengurus Sattavis Patidar Centre. “Sebagai bagian dari komunitas Gujarat, banyak dari kami mengenal para korban secara pribadi, baik yang tinggal di Inggris maupun di India.”
Tragedi yang Meninggalkan Luka Kolektif
Duka atas tragedi ini menyatukan komunitas India di Inggris, khususnya dari kalangan diaspora Gujarati. Bagi keluarga yang ditinggalkan, seperti Miten, proses berduka belum akan selesai dalam waktu dekat.
“Kami akan terus mengenang mereka. Kehilangan ini tak akan pernah sembuh, tapi dukungan dari masyarakat sangat berarti bagi kami,” katanya.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage