klikwartaku.com
Beranda Lifestyle Tanda Kamu Egois Secara Emosional Tanpa Sadar, Hati-Hati Bisa Bikin Pasangan Tersakiti

Tanda Kamu Egois Secara Emosional Tanpa Sadar, Hati-Hati Bisa Bikin Pasangan Tersakiti

Foto. menggambarkan seseorang yang egois secara emosional

KLIKWARTAKU – Mencintai diri sendiri itu penting, bahkan vital. Tapi tahu nggak sih, ada garis tipis antara self-love dan keegoisan emosional? Sayangnya, garis ini sering banget kabur, sampai kita nggak sadar kalau udah kelewat batas.

Yup, keegoisan emosional itu bukan cuma tentang jadi ‘si paling benar’ atau ‘si paling sibuk’. Lebih dalam dari itu, ini soal gimana kita memposisikan diri dalam hubungan apakah kita hadir sepenuhnya, atau cuma numpang lewat dan nyedot energi pasangan?

Kalau kamu penasaran, atau mulai mikir, “Eh, jangan-jangan gue juga kayak gitu?”, tenang… kamu nggak sendiri. Yuk, kenali 8 tanda kamu mungkin udah masuk zona merah keegoisan emosional langsung dari lansiran VegOut, tapi kita kemas dengan gaya ala Sobat Klikwartaku. Cekidot!

Kamu (selalu) jadi prioritas utama

Bukan berarti nggak boleh memikirkan diri sendiri, tapi kalau semua rencana harus sesuai keinginanmu, sementara suara pasangan tenggelam kayak iklan pas YouTube buffer… hmm, saatnya introspeksi.

Misalnya nih: kamu selalu yang pilih film pas kencan, bikin rencana tanpa tanya dulu, atau ngatur jadwal seenaknya. Hubungan yang sehat butuh dua arah, bukan panggung satu arah.

Empati? Kayaknya langka banget

Pernah nggak, pasangan cerita soal hari buruknya, dan kamu malah nyeletuk, “Hariku lebih parah…”? Duh. Bukannya pengertian, yang keluar malah kompetisi penderitaan.

Orang yang egois secara emosional sering tanpa sadar bikin semuanya tentang dirinya. Padahal, empati itu soal hadir dan mendengarkan, bukan sekadar nimpalin cerita pakai pengalaman pribadi.

Susah ngaku salah

Kalimat “Itu salahku” rasanya berat banget diucapin? Bisa jadi kamu kena sindrom selalu benar. Biasanya, orang yang egois emosional bakal ngambil pujian saat momen manis, tapi langsung lempar kesalahan pas ada konflik.

Ingat, ngaku salah itu bukan tanda lemah. Justru, itu tanda kamu dewasa dalam hubungan.

Takut terbuka secara emosional

Kalau kamu sering menahan diri buat cerita soal rasa takut, kecewa, atau cemas karena takut dibilang ‘lemah’, itu juga bisa jadi bentuk keegoisan.

Kedekatan emosional hanya tumbuh saat dua orang sama-sama berani buka diri. Kalau kamu terus-terusan jaga jarak, pasangan bisa merasa sendirian meskipun kamu ada di sebelahnya.

Nggak peduli perasaan pasangan

Rutinitas kadang bikin kita lupa nanya, “Kamu beneran baik-baik aja?” Tapi orang yang egois emosional bahkan bisa nggak kepikiran nanya itu sama sekali.

Mereka terlalu sibuk sama dunianya sendiri, sampai nggak sadar pasangan udah kayak hantu nggak kelihatan, nggak kedengeran, dan makin lama makin jauh.

Lebih banyak menerima daripada memberi

Support, perhatian, dan pengertian itu seharusnya timbal balik. Tapi kalau kamu sering jadi yang ditopang, tapi jarang jadi penopang, bisa jadi kamu lebih banyak ‘mengambil’.

Tanpa disadari, hubunganmu bisa berjalan timpang dan lama-lama capek juga, lho, buat si dia yang terus-terusan ngalah.

Pendapat pasangan sering kamu abaikan

Pernah merasa pendapat pasangan “kurang masuk akal” dan langsung kamu skip tanpa mikir dua kali? Wah, hati-hati.

Menghargai pendapat pasangan itu dasar dari saling percaya. Kalau kamu selalu merasa paling logis dan paling benar, itu bukan kepercayaan diri… itu kesombongan terselubung.

Pelit banget soal perhatian dan kasih sayang

Kemurahan hati emosional itu bukan soal beli hadiah mahal, tapi soal hadir sepenuh hati. Memberi pelukan tanpa diminta, mendengarkan tanpa menghakimi, dan menunjukkan perhatian bahkan di tengah sibuk.

Sebaliknya, orang yang egois emosional sering menahan semuanya. Bukan karena nggak punya, tapi karena nggak sadar bahwa pasangan butuh itu semua.

Keegoisan emosional itu nggak selalu kentara. Kadang ia menyelinap lewat kebiasaan kecil yang bikin pasangan merasa nggak dihargai, nggak penting, dan nggak dicintai.

Tapi tenang… sadar adalah langkah pertama. Nggak ada hubungan yang sempurna. Yang ada, hubungan yang sehat karena dua orang sama-sama mau tumbuh bareng.

Jadi, kalau kamu merasa beberapa poin di atas relate banget, jangan panik. Gunakan momen ini buat evaluasi dan ngobrol jujur sama pasangan. Karena hubungan yang baik itu bukan soal siapa yang paling benar, tapi siapa yang paling berani berubah demi cinta yang lebih kuat.

 

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan