klikwartaku.com
Beranda Ekonomi Surplus Dagang Indonesia Melemah, Tapi Tetap Cetak Rekor 60 Bulan

Surplus Dagang Indonesia Melemah, Tapi Tetap Cetak Rekor 60 Bulan

Ilustrasi ekspor impor. (Dibuat menggunkan Google Gemini)

KLIK WARTAKU – Neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus tipis sebesar USD 0,16 miliar pada April 2025, menyusut tajam dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat surplus USD 4,33 miliar.

Kendati demikian, Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan bahwa pencapaian ini memperpanjang tren surplus perdagangan selama 60 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Surplus bulan April disumbang oleh sektor nonmigas sebesar USD 1,51 miliar, meskipun harus mengimbangi defisit migas senilai USD 1,35 miliar.

“Meskipun surplus April lebih rendah, secara kumulatif Januari–April 2025 kita masih unggul dengan surplus USD 11,07 miliar, naik dari USD 10,13 miliar pada periode yang sama tahun lalu,” ujar Budi dalam keterangan pers, Senin (9/6).

Ekspor April 2025 tercatat mencapai USD 20,74 miliar, turun 10,77% secara bulanan, namun naik 5,76% dibandingkan April 2024. Penurunan ini dipicu oleh kombinasi libur Idulfitri, melemahnya harga komoditas utama, dan gejolak geopolitik global yang menekan permintaan dari mitra dagang utama.

Amerika Serikat tetap menjadi pasar ekspor unggulan Indonesia, mencatat surplus USD 1,31 miliar, diikuti India (USD 0,93 miliar) dan Filipina (USD 0,72 miliar).

Namun, tekanan permintaan tak hanya dirasakan Indonesia—negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Filipina juga melaporkan penurunan ekspor nonmigas pada periode yang sama.

“Data ini menunjukkan pentingnya diversifikasi pasar dan produk ekspor, serta perlunya memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global di tengah ketidakpastian,” pungkas Budi.

Dengan tekanan eksternal yang terus membayangi, pertanyaan besar ke depan adalah: sejauh mana daya tahan surplus perdagangan Indonesia bisa terus dipertahankan dalam semester kedua 2025?

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan