Sungai Indah di Inggris Kian Tercemar, Warga: Ini Desa, Bukan Festival!
KLIKWARTAKU — Sebuah kawasan alam yang dikenal karena keindahan pemandangannya kini tengah menghadapi krisis baru: lonjakan wisatawan yang tak bertanggung jawab.
Darius Laws, anggota dewan dari Partai Konservatif di Dewan Kota Colchester, yang tinggal di tepi Sungai Stour di kawasan Dedham Vale, Inggris, memperingatkan kawasan ini mulai diperlakukan seperti lokasi festival, bukan desa dengan status Area of Outstanding Natural Beauty (Kawasan dengan Keindahan Alam Luar Biasa).
“Ini bukan festival, ini desa tempat orang tinggal sepanjang tahun,” tegas Laws. “Jangan masuk ke toko-toko lokal hanya dengan pakaian minim. Tunjukkan rasa hormat.”
Pemandangan Cantik, Sampah Menggunung
Sungai Stour, yang terletak di perbatasan Essex dan Suffolk, telah lama menjadi inspirasi, bahkan dilukis oleh seniman legendaris John Constable. Namun, popularitasnya kian meningkat sejak tren paddleboard dan kayak tiup merebak dan begitu pula masalah lingkungan yang muncul.
Laws menyebutkan sejumlah masalah serius: dari tumpukan sampah, parkir sembarangan, hingga risiko kesehatan akibat kedekatan sungai dengan instalasi pengolahan limbah.
“Saat tempat sampah penuh, banyak orang justru menumpuk sampah di sekitarnya. Padahal saat angin berhembus, sampah itu bisa masuk ke sungai, mencemari air, dan membahayakan satwa liar,” katanya.
Ia juga mengingatkan adanya risiko penyakit seperti Weil’s disease, infeksi serius yang dapat ditularkan dari air sungai yang tercemar.
BBQ Sekali Pakai dan Jejak Turis
Salah satu keluhan utama adalah penggunaan barbeku sekali pakai di area rerumputan yang rawan terbakar dan merusak ekosistem alami. Laws mendesak para pengunjung untuk membawa pulang sampah mereka sendiri jika tempat sampah sudah penuh.
“Kami senang menyambut pengunjung, tapi mereka harus bertanggung jawab atas jejak yang mereka tinggalkan,” ujarnya.
Lonjakan Pengunjung Pasca Pandemi
John Ward, pemimpin independen Dewan Distrik Babergh, menyebut sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan yang datang ke kawasan Lembah Stour melonjak drastis setiap tahunnya.
“Kami sudah bekerja sama dengan dewan lokal, polisi, hingga menambahkan garis kuning ganda untuk menertibkan parkir liar,” katanya.
Sang pemilik lahan juga telah menyediakan toilet portabel dan lahan parkir sementara untuk membantu mengurangi kemacetan dan kekacauan.
Namun, Ward mengakui keterbatasan tenaga untuk membersihkan sampah setiap malam, sehingga ia meminta kerja sama para wisatawan. “Silakan nikmati keindahan Lembah Stour, tapi tolong bantu kami menjaga kebersihannya,” pintanya.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage