CPNS Ditempa Jadi SMART ASN untuk Dukung Visi Indonesia Emas 2045
KLIK WARTAKU – Pemerintah terus mendorong penguatan sumber daya manusia (SDM) sebagai fondasi utama untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Dalam kerangka besar itu, Aparatur Sipil Negara (ASN) memegang peran strategis sebagai motor penggerak reformasi birokrasi dan pelayanan publik.
Menyadari hal tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melakukan langkah konkret melalui Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS guna membentuk ASN yang profesional, adaptif, dan berintegritas tinggi.
“Tahun ini, kami telah membina 832 Calon Pegawai Negeri Sipil melalui pelatihan dasar sebagai langkah awal mencetak SMART ASN,” ungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya, Sabtu (2/8).
“Teman-teman CPNS sebagai talenta muda dituntut untuk agile, lincah dan tangkas dalam menghadapi perubahan serta siap berkolaborasi.”
Program pelatihan ini merupakan bagian dari upaya Kemenperin menyiapkan SDM unggul di tengah transformasi industri dan dinamika global yang kian kompleks. Total ASN di lingkungan Kemenperin saat ini mencapai 6.064 orang, tersebar di unit pusat dan daerah, termasuk di berbagai lembaga pendidikan vokasi industri.
Mencetak SMART ASN untuk Tata Kelola Pemerintahan Cerdas
SMART ASN merupakan akronim dari aparatur sipil yang memiliki integritas tinggi, kompetensi mumpuni, adaptif terhadap perubahan, serta berorientasi pada pelayanan publik berkualitas. Mereka juga dituntut memiliki wawasan global, tetap berpijak pada nilai-nilai kebangsaan, menguasai teknologi, mampu mengolah data, serta aktif dalam koordinasi lintas sektor.
Menurut Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan, kualitas ASN menjadi kunci terwujudnya SMART Governance, yaitu tata kelola pemerintahan yang cerdas, efektif, dan berorientasi hasil.
“Dengan bekal kompetensi yang kuat, integritas tinggi, dan semangat kerja profesional, saya percaya SMART ASN Kemenperin mampu mendorong pelayanan publik yang akuntabel dan berkualitas,” tegasnya.
Pelatihan Bukan Formalitas, tapi Investasi Masa Depan
Latsar CPNS Kemenperin tahun ini dilaksanakan dalam 21 angkatan, dengan durasi pelatihan masing-masing selama 64 hari menggunakan metode blended learning. Para peserta menjalani pembelajaran melalui kombinasi Massive Open Online Course (MOOC), distance learning, habituasi atau aktualisasi di tempat kerja, serta sesi klasikal untuk memperkuat pemahaman nilai dasar ASN.
“Pelatihan ini bukan hanya sekadar syarat administratif, tapi proses pembentukan karakter, penanaman nilai-nilai kebangsaan, serta penguatan kompetensi teknis dan manajerial,” jelas Masrokhan.
Ia juga mengingatkan bahwa keberhasilan ASN tidak bisa dicapai tanpa komitmen tinggi, kerja keras, dan pembelajaran berkelanjutan. Karena itu, Latsar ini diposisikan sebagai investasi awal yang strategis dalam membekali CPNS dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan pelayanan publik di era industri 4.0 dan seterusnya.
ASN Bukan Sekadar Pelaksana, tapi Agen Perubahan
Masrokhan menutup dengan menegaskan bahwa ASN Kemenperin harus melampaui peran sebagai pelaksana regulasi semata. Mereka dituntut menjadi inisiator kebijakan, fasilitator kolaborasi antar sektor, sekaligus penggerak inovasi dan transformasi industri nasional.
“ASN harus hadir sebagai penjaga integritas dan kepastian layanan publik di sektor industri. Ini bukan hanya soal administrasi, tapi tentang menghadirkan perubahan nyata di masyarakat dan dunia usaha,” pungkasnya.
Dengan komitmen kuat terhadap pengembangan SDM, Kemenperin berharap para CPNS lulusan pelatihan ini siap mengemban amanah sebagai bagian dari birokrasi modern yang melayani dan terus belajar — demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage