klikwartaku.com
Beranda Internasional Situs Seksis Italia Phica Ditutup Usai Kecaman Politik, Giorgia Meloni: “Saya Jijik”

Situs Seksis Italia Phica Ditutup Usai Kecaman Politik, Giorgia Meloni: “Saya Jijik”

Situs seksis Italia bernama Phica resmi ditutup setelah menuai kecaman publik dan politisi, termasuk Perdana Menteri Giorgia Meloni. Polisi kini lakukan investigasi atas dugaan eksploitasi perempuan. Foto: Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English

KLIKWARTAKU — Sebuah situs berbagi gambar seksis asal Italia bernama Phica akhirnya resmi ditutup setelah menuai gelombang kecaman luas, termasuk dari Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni. Situs tersebut diketahui memuat foto-foto perempuan ternama, mulai dari politisi, aktris, hingga influencer, yang telah diedit secara vulgar disertai komentar cabul.

Phica yang sudah beroperasi selama dua dekade dan dikabarkan memiliki lebih dari 700 ribu pengguna, kini hanya menampilkan pesan penutupan. Dalam pernyataannya, pengelola menyebut situs ditutup “dengan penyesalan mendalam” akibat “perilaku toksik” para pengguna yang dianggap menyimpang dari tujuan awal.

Namun, klaim itu tidak meredakan kritik publik. Pasalnya, konten dalam situs tersebut tidak hanya menampilkan foto yang diedit, tetapi juga album dengan judul provokatif seperti “politisi seksi” lengkap dengan komentar vulgar, bahkan ada dugaan ajakan pemerkosaan.

Meloni menegaskan dirinya “jijik” dengan keberadaan situs ini dan menyerukan agar pihak yang bertanggung jawab dihukum “dengan ketegasan maksimal”. Ia juga menekankan pentingnya perempuan melaporkan jika foto pribadi mereka disebarkan tanpa izin.

Kasus ini mencuat hanya beberapa hari setelah terbongkarnya grup Facebook “Mia Moglie” (Istriku), di mana ribuan pria, termasuk mantan politisi, pebisnis, hingga aparat, kedapatan saling berbagi foto intim pasangan mereka tanpa sepengetahuan korban. Grup tersebut kemudian ditutup oleh Meta karena melanggar kebijakan eksploitasi seksual.

Europarlemen asal Partai Demokrat, Alessandra Moretti, menyebut kasus Phica lebih serius karena juga berisi incitement to rape (provokasi untuk pemerkosaan). Ia mendesak adanya undang-undang baru untuk menghukum pelaku dan melindungi perempuan biasa yang tidak memiliki akses dan kekuatan untuk memperjuangkan keadilan.

Sementara itu, Polisi Pos Italia yang menangani kejahatan siber telah mengonfirmasi tengah melakukan penyelidikan terhadap Phica. Sebuah petisi di Change.org yang menuntut penutupan situs itu bahkan mengumpulkan hampir 170 ribu tanda tangan, menuding situs juga memuat foto hasil kamera tersembunyi dari ruang ganti, salon kecantikan, hingga toilet umum.

“Menyedihkan bahwa di tahun 2025 masih ada yang menganggap wajar merendahkan martabat perempuan dan menyerangnya dengan hinaan seksis hanya karena berlindung di balik anonim internet,” sesal Meloni. ***

Kunjungi Medsos Klikwartaku.com

Klik di sini
Bagikan:

Iklan