Sinyal Bahaya, IHSG Rontok Hampir 2 Persen Hari ini
KLIK WARTAKU – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir tajam pada penutupan perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, ditutup melemah 139,15 poin atau 1,96 persen ke level 6.968,64.
Hal ini merupakan penurunan harian terdalam dalam dua bulan terakhir, yang mencerminkan meningkatnya tekanan eksternal terhadap pasar domestik.
Ketegangan geopolitik di Timur Tengah antara Israel dan Iran memicu kekhawatiran global, terutama terkait ancaman gangguan pasokan minyak dunia.
Baca Juga:
Ketidakpastian meningkat setelah serangkaian serangan lintas batas kembali terjadi, memunculkan kekhawatiran bahwa konflik akan meluas dan menyeret kekuatan besar dunia.
Imbasnya, harga minyak melonjak dan pasar saham di kawasan Asia serempak terkoreksi, termasuk Indonesia.
Para pelaku pasar cenderung mengambil posisi aman, menarik dana dari aset berisiko dan mengalihkan portofolio ke instrumen lindung nilai seperti dolar AS dan emas.
Baca Juga:
Di saat yang sama, keputusan Federal Reserve untuk menahan suku bunga acuan tetap di kisaran 4,25–4,50 persen tidak cukup menenangkan pasar.
Meskipun bank sentral AS mengisyaratkan akan memangkas suku bunga dua kali pada akhir tahun ini, proyeksi inflasi yang direvisi naik justru menimbulkan ketidakpastian baru.
Investor menilai bahwa The Fed belum memiliki keyakinan penuh terhadap arah inflasi, sehingga waktu pemangkasan suku bunga bisa mundur. Hal ini menyebabkan aliran modal asing keluar dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.
Baca Juga:
Dampak dari tekanan global tersebut langsung terasa di lantai bursa. Saham-saham unggulan seperti perbankan, teknologi, dan consumer goods mengalami aksi jual masif.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pun ikut tertekan, diperdagangkan di kisaran Rp16.450 per dolar, mencerminkan tekanan ganda dari sisi geopolitik dan kebijakan moneter global.
Baca Juga:
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
HomepageArtikel Terkait
