Shutdown Pemerintah AS Dimulai: Trump vs Demokrat Gagal Capai Kesepakatan Anggaran
KLIKWARTAKU — Pemerintah Amerika Serikat resmi menghentikan sebagian layanan publiknya setelah Partai Republik yang dipimpin Presiden Donald Trump gagal mencapai kesepakatan dengan oposisi Demokrat terkait rancangan anggaran.
Kebuntuan terjadi di Senat, di mana Partai Republik kekurangan suara mayoritas 60 kursi untuk meloloskan rancangan belanja negara. Demokrat menolak memberikan dukungan karena menilai kebijakan anggaran Trump memotong subsidi kesehatan, Medicaid, dan dana untuk lembaga kesehatan nasional.
Akibatnya, sejak Rabu (waktu setempat), Amerika mengalami shutdown pertama dalam hampir tujuh tahun. Sekitar 750.000 pegawai federal atau 40 persen tenaga kerja pemerintah dipaksa cuti tanpa dibayar.
Dampak Shutdown
Layanan penting tetap berjalan: pengendali lalu lintas udara, perawatan medis darurat, keamanan perbatasan, dan pos tetap beroperasi.
Layanan publik terganggu: museum, taman nasional, program bantuan pangan, hingga proses paspor mengalami penundaan.
Riset kesehatan terhenti: ribuan pekerja di lembaga kesehatan seperti CDC dan NIH dirumahkan.
Ekonomi terdampak: shutdown diprediksi mengurangi pertumbuhan ekonomi 0,1–0,2% per minggu jika berlanjut lama.
Pertarungan Politik
Trump menegaskan shutdown bisa menjadi cara untuk memangkas lebih banyak pegawai yang dianggap non-esensial. “Kita akan memberhentikan banyak orang,” kata Trump.
Sementara itu, Demokrat tetap ngotot memperjuangkan subsidi asuransi kesehatan agar tetap terjangkau bagi jutaan warga Amerika.
Sejarah Shutdown
Shutdown bukan hal baru di AS. Pada 2018, pemerintahan Trump juga mengalami shutdown terpanjang sepanjang sejarah, yakni 35 hari. Sebelumnya, era Bill Clinton, Barack Obama, dan Ronald Reagan juga sempat mengalami hal serupa.
Kini, dengan ketegangan politik yang semakin memanas, belum ada kepastian kapan pemerintahan AS akan kembali berfungsi penuh.***
Kunjungi Medsos Klikwartaku.com
Klik di sini