Serangan Udara Rusia Hantam Pusat Perbelanjaan Ukraina, Dua Orang Tewas dan Puluhan Terluka
KLIKWARTAKU — Serangan udara Rusia kembali menelan korban sipil. Sedikitnya dua orang tewas dan 27 lainnya terluka setelah bom seberat 500 kilogram dijatuhkan ke pusat perbelanjaan dan pasar di kota Dobropillia, wilayah Donetsk, Ukraina Timur, Rabu 16 Juli 2025.
Gubernur regional Vadym Filashkin menyebutkan serangan terjadi pada sore pukul 17.20 waktu setempat ketika pusat kota sedang ramai oleh warga yang berbelanja. “Rusia kembali secara sengaja menyerang wilayah padat penduduk – sebuah pusat perbelanjaan di tengah kota,” tulisnya di Telegram.
Menurut laporan awal, lebih dari 50 toko, 300 unit apartemen, dan delapan kendaraan mengalami kerusakan. Dobropillia terletak hanya 20 km dari garis depan dan menjadi salah satu kota yang sering menjadi sasaran serangan sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina dimulai pada 2022.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk keras serangan tersebut dalam pidato malamnya. “Ini benar-benar mengerikan. Tidak ada logika militer sedikit pun dalam serangan ini,” ujarnya.
Ini bukan kali pertama Dobropillia menjadi target. Pada bulan Maret lalu, serangan kombinasi rudal, drone, dan misil menewaskan 11 warga, termasuk lima anak-anak.
Di sisi lain, Rusia mengklaim telah menembak jatuh tiga drone yang mengarah ke ibu kota Moskow pada Kamis dini hari. Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan bahwa layanan darurat tengah menangani puing-puing, namun tidak menyebutkan adanya korban.
Serangan ini terjadi di tengah kunjungan utusan khusus AS untuk Ukraina, Keith Kellogg, yang berada di Kyiv dalam rangka memperkuat kerja sama strategis dengan Presiden Zelensky.
Presiden AS Donald Trump juga turut menanggapi. Ia memperingatkan agar Ukraina tidak melancarkan serangan balasan ke Moskow, meskipun laporan sebelumnya menyebutkan bahwa Trump sempat mendorong Kyiv untuk lebih agresif.
Trump mengaku kecewa dengan Presiden Vladimir Putin karena serangan-serangan terus berlanjut meski sudah melakukan beberapa percakapan damai. Ia mengancam akan memberlakukan sanksi berat jika tidak ada kesepakatan damai dalam waktu 50 hari.
Dalam langkah yang mengejutkan, Trump juga menyatakan akan mengirim senjata tercanggih ke Ukraina melalui jalur NATO agar “Ukraina dapat melakukan apa yang mereka inginkan.”
Sementara itu, menurut data PBB, lebih dari 230 warga sipil tewas akibat serangan Rusia sepanjang Juni lalu — jumlah tertinggi dalam satu bulan selama tiga tahun perang berlangsung.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage