klikwartaku.com
Beranda Internasional Serangan Udara Israel Tewaskan 81 Orang Termasuk Lokasi Pengungsian di Gaza

Serangan Udara Israel Tewaskan 81 Orang Termasuk Lokasi Pengungsian di Gaza

Ilustrasi pesawat pembom siap melakukan serangan udara ke wilayah musuh

KLIKWARTAKUSedikitnya 81 warga Palestina tewas dan lebih dari 400 orang lainnya terluka akibat serangan udara Israel di seluruh wilayah Gaza dalam 24 jam terakhir hingga Sabtu siang, menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas.

Salah satu insiden paling mematikan terjadi di dekat Stadion Palestina di Kota Gaza, tempat pengungsian warga yang tinggal di tenda-tenda darurat. Menurut staf rumah sakit Al-Shifa dan saksi mata, sedikitnya 11 orang, termasuk anak-anak, tewas akibat serangan tersebut.

Dalam sebuah rekaman video, terlihat warga menggali pasir dengan tangan kosong dan sekop demi mencari korban yang tertimbun reruntuhan.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan harapan kesepakatan gencatan senjata bisa tercapai dalam sepekan ke depan. Mediator dari Qatar juga menyatakan tekanan AS diharapkan dapat mempercepat tercapainya kesepakatan damai, menyusul berakhirnya konflik 12 hari antara Israel dan Iran baru-baru ini.

Sebelumnya, kesepakatan gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari sempat berjalan selama dua bulan sebelum runtuh pada Maret, saat Israel kembali meluncurkan serangan ke Gaza. Gencatan senjata tersebut dirancang dalam tiga tahap, namun gagal melewati tahap pertama.

Tahap kedua rencananya mencakup gencatan senjata permanen, pembebasan sandera yang masih hidup di Gaza dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina di penjara Israel, serta penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah Gaza.

Pada Kamis lalu, seorang pejabat senior Hamas mengatakan para mediator tengah meningkatkan upaya untuk menjembatani kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera. Namun negosiasi dengan Israel masih menemui jalan buntu.

Sabtu malam, aksi unjuk rasa digelar di Tel Aviv menuntut kesepakatan pembebasan semua sandera Israel yang masih ditahan Hamas di Gaza. Penyelenggara mengatakan, “Sudah waktunya mengakhiri pertempuran dan memulangkan semua orang dalam satu tahap.”

Namun di lapangan, serangan Israel terus berlanjut. Serangan udara Jumat malam di dekat Stadion Palestina menewaskan sedikitnya 11 orang. Seorang saksi mata mengatakan bahwa mereka tengah duduk ketika terdengar ledakan besar setelah jalan di dekat mereka dihantam rudal.

“Daerah ini penuh tenda, sekarang semuanya tertimbun pasir. Kami menggali selama berjam-jam dengan tangan kosong,” ujar Ahmed Qishawi.

Ia menambahkan, “Tidak ada orang yang dicari atau teroris di sini seperti yang diklaim Israel. Hanya ada warga sipil, anak-anak, yang diserang tanpa ampun.”

Di daerah al-Mawasi, sedikitnya 14 orang, termasuk beberapa anak-anak, dilaporkan tewas akibat serangan udara yang menghantam blok apartemen dan tenda.

Keluarga korban mengatakan kepada Associated Press bahwa tiga anak dan kedua orang tua mereka tewas saat sedang tidur. “Apa salah anak-anak ini? Kenapa mereka harus jadi korban?” ujar sang nenek, Suad Abu Teima.

Pada Sabtu sore, serangan lain terjadi di lingkungan Tuffah dekat Sekolah Jaffa, tempat ratusan pengungsi berlindung. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan serangan itu menewaskan sedikitnya delapan orang, termasuk lima anak-anak.

Seorang saksi mata, Mohammed Haboub, mengatakan bahwa keponakan, ayah, dan anak-anak tetangganya turut menjadi korban. “Kami tidak melakukan apa-apa kepada mereka. Kami adalah warga sipil, kenapa kami yang jadi sasaran?” ujarnya.

Kementerian Kesehatan menyebutkan tim ambulans dan pertahanan sipil kesulitan mencapai para korban karena beberapa area tidak dapat diakses akibat kerusakan parah.

Sementara militer Israel (IDF) belum memberikan komentar atas laporan-laporan serangan tersebut. Namun, dalam pernyataan Sabtu malam, IDF mengonfirmasi mereka telah membunuh Hakham Muhammad Issa al-Issa, tokoh senior sayap militer Hamas, dalam serangan di wilayah Sabra, Kota Gaza, pada Jumat.

Menurut IDF, al-Issa adalah salah satu pendiri sayap militer Hamas dan anggota dewan keamanan umum Hamas, yang berperan penting dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.

Sebagai tanggapan atas serangan tersebut, Israel melancarkan operasi militer besar-besaran di Gaza. Sejak saat itu, lebih dari 56.000 orang tewas di Gaza, menurut data dari Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan