Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan Puluhan Orang, Termasuk di Sekolah Pengungsi
KLIKWARTAKU – Sedikitnya 69 warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangkaian serangan udara yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza pada Kamis 4 Juli 2025, di tengah meningkatnya tekanan internasional untuk menghentikan pertempuran.
Menurut Lembaga Pertahanan Sipil Gaza yang dikelola Hamas, 15 orang tewas dalam satu serangan udara yang menghantam sebuah sekolah yang dijadikan tempat perlindungan bagi keluarga pengungsi di Gaza City.
Militer Israel mengklaim bahwa serangan itu menargetkan seorang “tokoh kunci Hamas” yang diduga bersembunyi di lokasi tersebut. Namun, tidak ada rincian yang diberikan mengenai identitas target tersebut.
Selain itu, lembaga yang sama juga melaporkan bahwa 38 orang lainnya tewas saat sedang mengantre bantuan kemanusiaan atau dalam perjalanan menuju lokasi distribusi. Militer Israel membantah laporan tersebut dan menyebut klaim itu sebagai “kebohongan”.
Negosiasi Gencatan Senjata: Harapan dan Keraguan
Serangan ini terjadi saat tekanan internasional (khususnya dari Presiden AS Donald Trump) terus meningkat terhadap Israel dan Hamas untuk menyepakati gencatan senjata selama 60 hari dan pembebasan sandera.
Trump sebelumnya menyatakan bahwa Israel telah menyetujui kondisi dasar untuk mencapai kesepakatan, namun hingga kini rincian proposal tersebut belum dipublikasikan secara resmi.
Sementara itu, Hamas menyebut masih mengkaji usulan tersebut, namun kembali menegaskan bahwa mereka menginginkan: Penghentian total perang, dan penarikan pasukan Israel dari seluruh wilayah Gaza.
Namun, harapan akan kesepakatan masih diwarnai keraguan. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa penghancuran total Hamas tetap menjadi tujuan utama, dan belum menunjukkan tanda-tanda akan menarik pasukan dari Gaza.
Netanyahu dijadwalkan melakukan kunjungan ke Washington pada Senin depan, yang diperkirakan akan menjadi momen penting dalam pembicaraan diplomatik terkait masa depan konflik ini.
Krisis Kemanusiaan Memburuk
Sementara itu, kondisi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk. Banyak warga mengandalkan bantuan makanan dan tempat perlindungan seadanya, di tengah runtuhnya infrastruktur dan sistem kesehatan.
Lembaga-lembaga internasional, termasuk PBB, terus menyerukan gencatan senjata segera dan akses kemanusiaan tanpa hambatan untuk membantu lebih dari dua juta penduduk yang terjebak dalam konflik.
Di tengah gempuran bom dan diplomasi yang belum membuahkan hasil, warga sipil di Gaza tetap menjadi korban utama. Dunia kini menanti, apakah para pemimpin akan memilih jalan damai atau terus melanggengkan penderitaan.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage