Serangan Israel di Gaza Kota Tewaskan Puluhan Warga, Termasuk Perempuan dan Anak-Anak
KLIKWARTAKU — Serangan militer Israel di Gaza kembali menewaskan lebih dari 80 warga Palestina pada Rabu 24 September 2025, sebagian besar di kawasan Gaza City. Rumah sakit setempat melaporkan puluhan korban adalah perempuan dan anak-anak.
Salah satu serangan paling mematikan terjadi di dekat pasar Firas, Distrik Daraj, ketika sebuah gedung dan tenda yang menampung keluarga pengungsi hancur diterjang bom. Sedikitnya 20 orang tewas, termasuk enam perempuan dan sembilan anak-anak, menurut badan Pertahanan Sipil Palestina.
Militer Israel mengklaim hanya menargetkan dua pejuang Hamas dan menyebut jumlah korban tidak sesuai dengan informasi yang mereka miliki.
Situasi Kemanusiaan Memburuk
Di tengah gempuran udara, tank dan pasukan Israel terus bergerak masuk ke jantung Gaza City, yang disebut Tel Aviv sebagai benteng terakhir Hamas. Israel berdalih ofensif darat dilakukan untuk membebaskan sandera yang masih ditahan dan memastikan kekalahan penuh Hamas.
Namun, ratusan ribu warga masih terjebak di kota dengan kondisi kemanusiaan yang memburuk. PBB melaporkan kelaparan telah terjadi sejak bulan lalu, sementara layanan kesehatan nyaris kolaps.
Seorang warga, Mohammed Hajjaj, menggambarkan kehancuran setelah serangan malam: “Kami datang dan menemukan anak-anak serta perempuan hancur berkeping-keping. Pemandangan itu sangat memilukan.”
Kontroversi Serangan Dekat Rumah Sakit
Laporan dari Bulan Sabit Merah Palestina menyebut kendaraan militer Israel menembaki area sekitar rumah sakit al-Quds hingga stasiun oksigen rusak. Israel membantah melakukan serangan langsung ke fasilitas medis, namun menyatakan tengah menyelidiki insiden tersebut.
Sementara itu, militer Israel merilis rekaman udara yang diklaim menunjukkan Hamas melepaskan tembakan dari dalam kompleks rumah sakit al-Shifa. Hamas membantah dan menuding ada “kelompok kriminal” yang melepaskan tembakan dari luar area rumah sakit.
Kecaman Internasional
Kantor HAM PBB mengecam meningkatnya jumlah korban sipil akibat serangan Israel serta penghancuran infrastruktur sipil yang dianggap dapat menyebabkan pengungsian permanen. Pernyataan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, yang mengancam akan menghancurkan Gaza City jika Hamas tidak menyerah juga dinilai sebagai upaya menebar teror di kalangan warga sipil.
Sejak serangan balasan Israel pasca-serangan Hamas ke wilayah selatan Israel pada 7 Oktober 2023, lebih dari 65.000 warga Palestina telah tewas, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.***
Kunjungi Medsos Klikwartaku.com
Klik di sini