klikwartaku.com
Beranda Internasional Serangan AS ke Tiga Situs Nuklir Iran, Seberapa Besar Risikonya?

Serangan AS ke Tiga Situs Nuklir Iran, Seberapa Besar Risikonya?

Ilustrasi dampak serangan terhadap fasilitas nuklir

KLIKWARTAKU – Ketegangan di Timur Tengah kembali membara setelah Amerika Serikat melancarkan serangan besar-besaran terhadap tiga situs nuklir Iran pada akhir pekan lalu. Operasi militer yang diberi sandi Midnight Hammer itu disebut telah secara signifikan menghambat kemungkinan Iran membangun senjata nuklir, menurut pernyataan pejabat Washington.

Serangan yang terjadi antara pukul 02:40 hingga 03:05 waktu Teheran pada Minggu dini hari itu menyasar tiga lokasi penting: Fordow, Natanz, dan Isfahan. Menurut Jenderal Dan Caine, Ketua Kepala Staf Gabungan AS, operasi melibatkan 125 pesawat militer Amerika Serikat.

Detail serangan mengungkap strategi tingkat tinggi: Jet tempur menempuh perjalanan 18 jam dari AS ke Iran. Sebagian pesawat diterbangkan ke arah Pasifik sebagai umpan, sementara jet lainnya mendahului pembom utama untuk memastikan ruang udara aman. Tujuh pesawat siluman B-2 berhasil menyusup tanpa terdeteksi dan menghantam target utama.

Kemudian dua lusin rudal jelajah diluncurkan dari kapal selam AS ke arah situs Isfahan. Total 75 senjata presisi digunakan, termasuk 14 bom penembus bunker GBU-57 seberat 13 ton yang hanya dimiliki AS.

Fordow, fasilitas pengayaan uranium yang terletak di dalam gunung dekat Teheran, dihantam dengan senjata penghancur bawah tanah tersebut, satu-satunya bom yang mampu menembus hingga 18 meter beton atau 60 meter tanah sebelum meledak.

Presiden AS Donald Trump menyatakan dalam pidato nasional bahwa penghancuran total telah tercapai. Ia juga memperingatkan bahwa jika Iran tidak kembali ke meja perundingan, serangan berikutnya akan jauh lebih besar. “Masih banyak target tersisa,” ujarnya.

Dalam beberapa jam setelah serangan, AS menyebutkan bahwa kerusakan sangat parah terjadi di ketiga lokasi. Foto satelit yang diambil pada 22 Juni menunjukkan enam kawah besar di sekitar dua titik masuk Fordow, serta debu dan puing yang menutupi lereng gunung.

Meski tidak terlihat ledakan besar di permukaan (karena bom dirancang untuk meledak di dalam) analisis citra satelit menunjukkan bahwa pintu-pintu terowongan mungkin telah diblokir, kemungkinan sebagai upaya Iran untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Sementara itu, Iran menyebut serangan tersebut sebagai pelanggaran biadab terhadap hukum internasional. Namun pejabat media pemerintah Iran, Hassan Abedini, mengklaim bahwa fasilitas-fasilitas itu telah dikosongkan sebelumnya dan tidak ada kerusakan berarti karena bahan nuklir telah dipindahkan.

Baik Arab Saudi maupun Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan tidak ada peningkatan kadar radiasi pascaserangan. Kini Iran pun tengah mempertimbangkan langkah balasan setelah Amerika Serikat menghantam tiga fasilitas nuklirnya.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan