Serangan AS ke Situs Nuklir, Bagaimana Iran Akan Membalas?
KLIKWARTAKU – Hingga kini belum ada serangan balasan dari Iran setelah Amerika Serikat menghantam tiga fasilitas nuklirnya. Namun Presiden Masoud Pezeshkian menegaskan bahwa AS harus menerima konsekuensi dari agresi mereka. Wakil Iran di PBB menyatakan bahwa respons yang seimbang sedang dipertimbangkan.
Menurut pengamat keamanan, ada tiga kemungkinan respons Iran. Kemungkinan pertama, Iran tidak akan membalas untuk menghindari eskalasi lebih lanjut dan mungkin kembali ke jalur diplomasi. Meski ini bisa dipandang sebagai kelemahan di dalam negeri.
Membalas secara langsung dan besar-besaran, dengan menggunakan rudal balistik yang telah lama disimpan. Iran bisa menargetkan sekitar 20 pangkalan AS di Timur Tengah atau melancarkan serangan drone ke kapal-kapal perang AS. Membalas secara tertunda, dengan menunggu waktu yang tepat dan menyerang saat pertahanan AS lengah.
Di tengah situasi ini, Iran juga telah meluncurkan rudal ke Tel Aviv dan Haifa, melukai sedikitnya 86 orang. Militer Israel membalas dengan kembali menyerang Fordow dan juga menargetkan Penjara Evin yang terkenal, tempat ditahannya banyak oposisi politik dan warga negara asing.
Bagaimana Reaksi Dunia?
Masyarakat internasional terpecah. Inggris, Prancis, dan Jerman menegaskan kembali bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir dan mendorong kembali ke jalur perundingan. Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy menyatakan bahwa para pemimpin Iran harus serius mempertimbangkan opsi diplomatik yang tersedia.
Sekjen PBB António Guterres menyebut serangan AS sebagai eskalasi yang berbahaya, sementara Uni Eropa menyerukan semua pihak untuk menahan diri. Presiden Rusia Vladimir Putin turut bersuara, menuduh AS melanggar hukum internasional setelah menjamu Menlu Iran di Kremlin.
Di AS sendiri, Partai Republik mendukung langkah Trump, namun Demokrat mengecam keputusan presiden yang disebut-sebut dilakukan tanpa konsultasi dengan Kongres, dan memperingatkan risiko perang berkepanjangan.
Bagaimana Semua Ini Dimulai?
Konflik memanas sejak Israel meluncurkan serangan mendadak ke puluhan target militer dan nuklir Iran pada 13 Juni lalu. PM Benjamin Netanyahu menyebut Iran sangat dekat untuk membangun bom atom (klaim yang ditepis oleh Teheran yang selalu mengklaim program nuklirnya damai).
Iran membalas dengan serangan udara ke wilayah Israel, yang kemudian berlanjut dalam pertukaran tembakan antara kedua negara hingga kini. Pada bulan Maret lalu, Direktur Intelijen Nasional AS Tulsi Gabbard menyebut Iran memang telah meningkatkan cadangan uraniumnya, namun tidak sedang membangun senjata nuklir. Presiden Trump menolak laporan tersebut dan menyebutnya salah total.
Konflik ini belum mencapai titik akhir. Pertanyaan utamanya kini bukan hanya kapan dan bagaimana Iran akan membalas, tetapi juga apakah dunia sedang menuju krisis baru yang melampaui batas geopolitik dan mengancam stabilitas global?***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage