Sepuluh Orang Tewas dalam Penembakan di Sekolah Austria
KLIKWARTAKU – Sebanyak sepuluh orang tewas dalam insiden penembakan di sebuah sekolah di Kota Graz, Austria, demikian disampaikan pihak kepolisian. Peristiwa tragis ini terjadi di Sekolah Menengah Dreierschützengasse yang terletak di wilayah barat laut kota tersebut.
Polisi mengonfirmasi bahwa pelaku penembakan termasuk di antara korban tewas. Kantor berita Austria APA melaporkan bahwa tujuh dari korban yang meninggal adalah siswa. Sebanyak 28 orang lainnya saat ini dirawat di rumah sakit akibat luka-luka yang mereka alami, menurut laporan media lokal.
Pemerintah Austria telah menetapkan tiga hari masa berkabung nasional. Bendera di Istana Hofburg di Wina, tempat kantor Presiden Alexander Van der Bellen, akan dikibarkan setengah tiang sebagai bentuk duka cita.
“Kejadian ini menghantam jantung negara kita,” ujar Kanselir Austria, Christian Stocker. “Korban-korban ini adalah anak-anak muda yang masih memiliki masa depan panjang di depan mereka.”
Polisi menyatakan bahwa mereka memulai operasi pada pukul 10:00 waktu setempat setelah suara tembakan terdengar dari dalam sekolah. Satuan taktis khusus Cobra, yang menangani situasi serangan bersenjata dan penyanderaan, segera dikerahkan ke lokasi kejadian.
Seluruh siswa dan guru dievakuasi dari gedung sekolah. Polisi menyatakan bahwa situasi sudah terkendali dan tidak ada lagi ancaman terhadap masyarakat umum.
“Saya melihat orang-orang menangis di jalanan, berbicara kepada teman-teman yang berada di sekolah saat kejadian, beberapa dari mereka mungkin kehilangan sahabat,” kata jurnalis media harian setempat.
Ia menambahkan bahwa “hampir semua orang mengenal seseorang” di sekolah itu karena Graz (meskipun merupakan kota terbesar kedua di Austria) “bukanlah kota yang besar”.
Menurutnya, sekolah tersebut kemungkinan besar tidak siap menghadapi serangan semacam ini. “Kita bukan hidup di Amerika, kita tinggal di Austria, yang biasanya terasa sangat aman.”
Wali Kota Graz, Elke Kahr, menyebut kejadian ini sebagai “tragedi yang sangat mengerikan”.
Wakil Presiden Komisi Eropa, Kaja Kallas, turut menyampaikan kesedihannya melalui unggahan di media sosial X. “Saya sangat terkejut dengan kabar ini. Setiap anak seharusnya merasa aman di sekolah dan dapat belajar tanpa rasa takut dan kekerasan,” tulisnya.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage