klikwartaku.com
Beranda Nasional Sekda Jabar Dorong Perguruan Tinggi Swasta Tangani Pengangguran, dan Pengelolaan Sampah

Sekda Jabar Dorong Perguruan Tinggi Swasta Tangani Pengangguran, dan Pengelolaan Sampah

Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatma

KLIKWARTAKU – Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatma mendorong Perguruan tinggi swasta (PTS) di Jawa Barat (Jabar) untuk lebih aktif berperan dalam menyelesaikan persoalan utama di daerah ini, seperti pengangguran, kemiskinan, dan pengelolaan sampah.

“Dalam perspektif budaya Sunda, kita hanya akan maju apabila ada kolaborasi dan sinergi antar berbagai komponen,” kata Herman dalam sambutannya.

Herman menjelaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat adalah kunci dalam mewujudkan pembangunan yang berhasil, sesuai dengan filosofi Tri Tangtu Dibuana dalam budaya Sunda.

“Pembangunan hanya bisa dilaksanakan dengan baik apabila ada sinergi antara resi (cendekiawan/perguruan tinggi), prabu (pemerintah), dan rama (masyarakat),” ungkapnya.

Herman mengungkapkan, tingkat kemiskinan di Jabar masih mencapai 7,02 persen, sementara angka pengangguran terbuka sebesar 6,74 persen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional yang hanya 4,7 persen. Dari jumlah pengangguran, sekitar 20% di antaranya adalah lulusan SMA/SMK.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Pemerintah Daerah Provinsi Jabar (Pemdaprov Jabar) bekerja sama dengan APTISI akan mengerahkan sekitar 100.000 mahasiswa PTS dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang dilaksanakan di 27 kabupaten/kota. Fokus utama dari program KKN ini adalah pengelolaan sampah dan pengembangan kewirausahaan.

“Jawa Barat menghasilkan 29.000 ton sampah setiap harinya. Sebagian besar Tempat Pemrosesan Sampah Akhir (TPSA) belum menggunakan teknologi yang optimal. Kita akan dorong pengelolaan sampah dari hulu hingga rumah tangga,” tegas Herman.

Selain itu, Pemdaprov Jabar juga akan memfasilitasi penelitian yang dilakukan oleh PTS dengan menyediakan daftar permasalahan daerah dalam format digital (*long list*). Peneliti yang memilih tema dari daftar tersebut akan mendapatkan dukungan data yang dibutuhkan untuk mempercepat proses perizinan.

“Proposal penelitian bisa selesai dalam satu hingga dua hari, karena data yang diperlukan sudah kami siapkan,” jelasnya.

Herman juga mendorong PTS untuk berperan dalam memberikan pelatihan vokasi bagi lulusan SMA/SMK agar mereka siap masuk ke dunia kerja. Di Jabar, terdapat sekitar 320.000 lulusan SMA/SMK yang menganggur.

“Jika 300 PTS di Jabar terlibat memberikan pelatihan keterampilan yang relevan, angka pengangguran akan menurun signifikan,” tegasnya.

Meskipun Jabar menjadi provinsi dengan nilai investasi tertinggi di Indonesia yang mencapai Rp251 triliun, angka pengangguran tetap tinggi. Herman menekankan agar PTS tidak hanya berfokus pada pendidikan akademis di kampus, tetapi juga harus turun tangan menyelesaikan persoalan konkret di lapangan bersama pemerintah dan masyarakat.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan