Sehari, 30 Bencana Terjadi di Indonesia: Aceh, Papua, dan Sumut Terdampak Parah

KLIKWARTAKU — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 30 kejadian bencana terjadi dalam kurun waktu 24 jam, terhitung sejak Selasa 3 hingga Rabu 4 Juni. Dari jumlah tersebut, 11 kejadian tercatat berdampak signifikan terhadap masyarakat dan infrastruktur.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan salah satu bencana yang berdampak cukup besar terjadi di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada Minggu 1 Juni 2025 menyebabkan pohon tumbang dan menimpa rumah warga. Sebanyak 74 unit rumah terdampak, satu fasilitas ibadah mengalami kerusakan berat, dan satu warung milik warga juga rusak berat.
Abdul Muhari menerangkan, material pohon yang tumbang sempat menutup beberapa akses jalan. Namun, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tamiang telah melakukan pembersihan dan pendataan.
“Akses jalan yang sempat tertutup kini sudah dapat dilalui kembali,” kata Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis, Rabu 4 Juni 2025.
Dari wilayah timur Indonesia, lanjut dia, banjir merendam delapan kampung di dua distrik di Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua, pada Senin 2 Juni 2025 pukul 21.30 WIT. Dua distrik yang terdampak adalah Distrik Angkaisera dan Distrik Yawakukat, dengan total 765 jiwa terdampak. Saat ini, banjir telah surut dan warga kembali beraktivitas seperti biasa.
“BPBD Kabupaten Kepulauan Yapen segera mendistribusikan bantuan berupa selimut, tikar, sembako, serta makanan dan minuman siap saji selama tiga hari,” tuturnya Abdul Muhari.
Abdul Muhari mengatakan, sementara itu, kondisi berbeda terjadi di Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara, di mana kebakaran hutan dan lahan melanda wilayah Komplek Perkantoran Simanjalo pada Senin 2 Juni 2025 pukul 15.30 WIB. Kebakaran bermula dari pohon pinus yang terbakar dan menyebar ke rumput serta ladang di sekitarnya, menghanguskan sekitar satu hektare lahan.
Dia menerangkan, BPBD Kabupaten Toba bergerak cepat dengan membawa pompa gendong dan alat pemukul api. Api berhasil dipadamkan sebelum meluas ke pemukiman. “Meski sudah terkendali, Satgas BPBD masih berjaga di lokasi untuk mengantisipasi potensi kebakaran susulan.
Abdul Muhari menyebutkan. kejadian baru, BNPB juga memberikan pembaruan data atas beberapa bencana yang telah terjadi sebelumnya. Pencarian korban longsor di Galian C, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, masih berlangsung. Hingga Rabu 4 Juni 2025 tercatat 21 korban meninggal dunia, empat orang masih dalam pencarian, dan 11 orang mengalami luka-luka.
Di Papua Barat, dia menambahkan, pencarian korban banjir bandang di Kabupaten Arfak telah resmi dihentikan setelah berlangsung selama 14 hari (17 sampai dengan 30 Mei 2025). Dari total korban, 16 jiwa ditemukan meninggal dan empat jiwa yang masih hilang dinyatakan meninggal dunia oleh tim gabungan.
Abdul Muhari mengungkapkan, mengacu pada data prakiraan cuaca dari BMKG untuk periode 4 sampai dengan 6 Juni 2025, sejumlah wilayah Indonesia masih berpotensi mengalami cuaca ekstrem meski telah memasuki musim kemarau. Wilayah-wilayah tersebut antara lain Sumatra bagian tengah dan selatan, sebagian besar Jawa, Kalimantan timur dan selatan, Sulawesi tengah dan selatan, serta Papua bagian barat.
“Musim kemarau yang belum merata di berbagai daerah justru meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan,” terang Abdul Muhari.
Dia mengimbau seluruh pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, baik basah maupun kering. Memastikan kesiapan jalur evakuasi, logistik, dan sarana prasarana darurat. ***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage