klikwartaku.com
Beranda Nasional Sarbumusi Desak Negara Pulangkan PMI Asal NTB yang Terlantar Bersama 4 Anaknya di Arab Saudi

Sarbumusi Desak Negara Pulangkan PMI Asal NTB yang Terlantar Bersama 4 Anaknya di Arab Saudi

Ilustrasi pekerja migran di Arab Saudi

KLIKWARTAKU – Ketua Umum Federasi Buruh Migran Nusantara (Sarbumusi), Ali Nurdin, menyoroti kisah pilu Siti, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB)  yang kini terkatung-katung di Arab Saudi bersama empat anaknya. Mereka hidup tanpa kepastian dan perlindungan hukum setelah suami Siti dideportasi lebih dulu ke Indonesia.

“Kisah Siti adalah potret nyata rapuhnya perlindungan negara terhadap pekerja migran. Tidak boleh ada PMI yang dibiarkan hidup dalam kondisi seperti ini,” tegas Ali Nurdin, Senin 18 Agustus 2025.

Siti berangkat ke Arab Saudi pada 2011 melalui PT Milenium Muda Makmur. Namun, bukannya mendapatkan penghidupan yang layak, ia justru menghadapi penundaan gaji dan perlakuan tidak adil dari majikannya, hingga akhirnya melarikan diri dan bekerja secara informal.

Di Saudi, Siti bertemu Jumartawan, sesama PMI asal Lombok Tengah. Keduanya menikah pada 2013 dan dikaruniai empat anak yakni Zammalik (10), Fawaz (7), Neysha (3), dan Kaisar(1).

Kehidupan mereka sederhana namun stabil hingga awal 2025. Namun, pada Februari 2025, Jumartawan ditangkap otoritas Saudi karena pelanggaran keimigrasian. Sebulan kemudian, ia dideportasi ke Indonesia dengan meninggalkan Siti dan anak-anak dalam kondisi tanpa dokumen resmi.

Pasca deportasi suaminya, Siti semakin terpuruk. Ia dan anak-anaknya diusir dari kontrakan karena tidak mampu membayar. Mereka kini hidup mengandalkan belas kasih kerabat dan komunitas WNI di Arab Saudi.

“Untuk makan saja sulit, tempat tinggal tidak ada lagi. Kami hanya ingin pulang ke Indonesia,” kata Siti dalam pernyataan yang disampaikan melalui Ali Nurdin.

Upaya Siti untuk kembali ke Indonesia telah dilakukan empat kali melalui Tarhil Sumaisi, pusat penampungan deportasi Arab Saudi, namun seluruhnya ditolak karena persoalan dokumen dan status keimigrasian.

Ali Nurdin menyesalkan minimnya respons negara, terutama dari perwakilan diplomatik Indonesia di Arab Saudi.

“Konsulat seharusnya jadi garda terdepan, bukan sekadar alamat formalitas. Jika serikat buruh bisa hadir dan membantu, mengapa negara diam?” ujarnya.

Sarbumusi juga menyatakan bahwa negara seharusnya hadir aktif, bukan membiarkan warganya mencari jalan pulang sendiri di negeri orang.

Dewan Pengurus Cabang Luar Negeri (DPCLN) Sarbumusi Jeddah telah mengambil langkah langsung membantu Siti.

Ketua DPCLN, Zakaria mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Sarbumusi Pusat dan berkomitmen memperjuangkan kepulangan Siti dan anak-anaknya.

“Kami tidak bisa memberi janji pasti, tetapi kami akan berusaha maksimal membantu Siti dan keluarganya,” ucap Zakaria.

Kini, harapan Siti hanya satu yaitu ingin kembali ke Indonesia dan berkumpul kembali dengan suami serta keluarganya di kampung halaman.

“Kami hanya ingin pulang. Ingin hidup bersama sebagai keluarga di tanah sendiri,” tuturnya.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan