klikwartaku.com
Beranda Ekonomi Saham Perbankan Loyo, Sektor Keuangan Kehilangan Daya Dorong IHSG

Saham Perbankan Loyo, Sektor Keuangan Kehilangan Daya Dorong IHSG

 

KLIK WARTAKU – Tekanan jual menyelimuti saham-saham perbankan pada awal pekan ini, Senin (16/6), seiring melemahnya sentimen pasar menjelang keputusan suku bunga global. Pelaku pasar terlihat berhati-hati, terutama terhadap arah kebijakan The Federal Reserve dan respons Bank Indonesia dalam waktu dekat.

Beberapa saham bank utama mencatat penurunan signifikan hingga jeda siang. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turun 0,50 persen ke level Rp3.980. Penurunan lebih dalam tercatat pada saham Bank Negara Indonesia (BBNI) yang melemah 1,54 persen ke Rp4.470, sementara Bank Central Asia (BBCA) terkoreksi 0,83 persen ke Rp8.950.

Tekanan tidak hanya dirasakan oleh bank-bank besar. Bank CIMB Niaga (BNGA) turun 0,58 persen ke Rp1.720, Bank Danamon Indonesia (BDMN) melemah 0,81 persen ke Rp2.460, dan Bank OCBC NISP (NISP) terkoreksi 0,73 persen ke Rp1.355. Hanya Bank Mandiri (BMRI) yang bertahan stabil di level Rp5.150 tanpa perubahan harga.

Koreksi saham bank ini terjadi di tengah absennya katalis positif dari dalam negeri. Pasar saat ini cenderung menunggu kepastian arah suku bunga global, terutama dari The Fed, yang belum memberikan sinyal kuat akan penurunan dalam waktu dekat. Sementara itu, Bank Indonesia diperkirakan masih akan menahan suku bunga acuan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Analis menilai bahwa sektor keuangan sedang memasuki fase konsolidasi setelah mencetak kinerja kuat sepanjang kuartal pertama. Dengan distribusi dividen telah selesai dan pertumbuhan kredit mulai datar, investor mulai mengambil sikap defensif terhadap saham-saham bank.

BBRI dan BBCA jadi Sorotan

Meski ikut terkoreksi, saham BBRI dan BBCA tetap menjadi indikator utama pergerakan sektor perbankan. Keduanya memiliki fundamental kuat dan basis nasabah luas, namun saat ini juga tidak lepas dari tekanan makro. Investor institusi terlihat mulai merotasi portofolio keluar dari sektor finansial menuju saham defensif lainnya.

Pasar akan mencermati lebih lanjut rilis data ekonomi AS dan pernyataan bank sentral global dalam minggu ini sebagai arah lanjutan. Jika tidak ada kejutan positif, sektor bank berpotensi melanjutkan koreksi dalam jangka pendek.

Saham-saham perbankan tertekan serentak pada perdagangan awal pekan ini. Pelaku pasar menahan diri, menunggu kepastian global sambil mempertimbangkan valuasi dan arah likuiditas. Sektor ini diperkirakan masih akan menghadapi tekanan jika katalis baru belum juga muncul.

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan