klikwartaku.com
Beranda Ekonomi Saham Perbankan Ambruk, BBRI Tinggal Segini

Saham Perbankan Ambruk, BBRI Tinggal Segini

KLIK WARTAKU – Saham-saham perbankan papan atas terperosok dalam pada perdagangan sesi pertama Rabu, 19 Juni 2025, seiring meningkatnya tekanan jual yang melanda pasar modal domestik.

Tekanan eksternal dari sikap hawkish Federal Reserve serta gejolak geopolitik kawasan Timur Tengah memperburuk sentimen di sektor keuangan, yang selama ini menjadi penopang utama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Bank Mandiri (BMRI) tercatat melemah 2,07 persen ke level Rp4.970, menyusul Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang anjlok lebih dalam 2,54 persen ke Rp3.840.

Sementara Bank Negara Indonesia (BBNI) mencatat koreksi terdalam di antara bank big four, merosot 3,02 persen ke Rp4.170.

Bahkan saham Bank Central Asia (BBCA), yang selama ini relatif defensif, ikut tergelincir 0,56 persen ke Rp8.850 pada pukul 11.59 WIB.

Tekanan juga dirasakan oleh bank-bank lapis dua. Saham Bank CIMB Niaga (BNGA) turun 1,47 persen ke Rp1.680, disusul Bank OCBC NISP (NISP) yang melemah 1,48 persen ke Rp1.335.

Di antara bank digital, Bank Jago (ARTO) mencatat penurunan signifikan sebesar 2,59 persen ke Rp1.690. Adapun Bank Danamon (BDMN) stagnan di level Rp2.430, tanpa mencatat perubahan harga hingga pertengahan sesi.

Pelemahan sektor keuangan ini berkontribusi besar terhadap koreksi IHSG yang pada sesi pertama anjlok 1,41 persen ke 7.007,81.

Investor tampaknya mulai khawatir terhadap prospek margin bunga bersih (NIM) yang bisa tertekan di tengah pelemahan rupiah dan potensi suku bunga tinggi yang berkepanjangan, menyusul keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan dan memberi sinyal sikap tetap waspada terhadap inflasi.

Selain faktor eksternal, tekanan terhadap saham bank juga mencerminkan rotasi sektor oleh investor domestik yang kini mulai menjauhi saham-saham berbobot besar dan mencari perlindungan pada sektor-sektor yang lebih defensif.

Sejumlah analis memperkirakan tekanan ini dapat berlanjut dalam jangka pendek, terutama jika arus modal asing terus keluar dan volatilitas global tetap tinggi.

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan