Saham Konsumer dan Energi Jadi Beban di IHSG Hari ini
KLIK WARTAKU — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan hari ini, Senin (16/6/2025), dengan koreksi tipis sebesar 1 poin atau 0,01% ke level 7.165,06. Meskipun penurunan indeks tergolong ringan, tekanan terlihat signifikan pada sejumlah saham unggulan, khususnya di sektor konsumer, properti, dan energi.
Tiga saham LQ45 dengan penurunan terbesar adalah:
-
Unilever Indonesia (UNVR): melemah 3,21% ke Rp 1.510
-
Barito Pacific (BRPT): turun 2,30% ke Rp 1.490
-
Ciputra Development (CTRA): koreksi 2,02% ke Rp 970
Penurunan tajam saham-saham ini menekan pergerakan indeks secara keseluruhan, terlebih karena kapitalisasi pasar UNVR dan BRPT cukup besar dan sensitif terhadap sentimen global.
Selain saham-saham besar, sejumlah emiten lapis dua dan tiga juga mengalami tekanan jual yang lebih dalam:
-
Bangun Karya Perkasa Jaya (KRYA): anjlok 8,14% ke Rp 79
-
MNC Land (KPIG): melemah 6,54% ke Rp 143
-
Dana Brata Luhur (TEBE): turun 5,80% ke Rp 650
Pelemahan saham-saham ini mencerminkan kehati-hatian investor ritel terhadap saham-saham yang sebelumnya sempat naik tanpa fundamental kuat. Likuiditas dan sentimen menjadi faktor utama penekan harga.
Koreksi Unilever Indonesia (UNVR) menandakan kekhawatiran investor terhadap margin keuntungan perusahaan consumer goods di tengah potensi kenaikan biaya input dan pelemahan daya beli.
Sementara itu, BRPT dan sejumlah saham energi masih tertekan oleh sentimen harga minyak global yang bergerak tidak stabil akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Volatilitas harga komoditas membuat saham-saham berbasis energi menghadapi tekanan jangka pendek dari investor institusi.
Dari sisi teknikal, IHSG juga mulai menguji ulang area support 7.150–7.120 setelah pekan lalu gagal bertahan di atas 7.200. Aksi wait-and-see menjelang keputusan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia turut memperlemah minat beli di awal pekan ini.
Dengan semakin ketatnya kompetisi di sektor FMCG dan belum pulihnya daya beli konsumen, saham-saham konsumer besar seperti UNVR dan ICBP kemungkinan akan menghadapi tekanan dalam beberapa pekan ke depan. Sementara itu, investor akan mencermati data inflasi dan arah kebijakan moneter yang dapat memengaruhi sektor barang konsumsi dan properti secara keseluruhan.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage