Saham BBCA Merosot, Terseret Aksi Jual Asing Rp1 Triliun
KLIK WARTAKU – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ditutup melemah di level Rp 8.600 pada Rabu, 25 Juni 2025, turun 1,99% di tengah aksi jual bersih investor asing yang mencapai Rp 503,7 miliar. Hal ini menjadikannya kontributor terbesar terhadap penurunan IHSG sebesar 0,54% ke posisi 6.832,14.
Volume perdagangan BBCA sangat tinggi, sekitar Rp 1 triliun, mempertegas dominasi saham ini di pasar.
Di sesi pagi 26 Juni, saham kembali dibuka melemah Rp 50 ke level Rp 8.550, dipicu oleh aksi ambil untung dengan kisaran harga intraday Rp 8.525–8.575 .
Sementara itu, pada pembukaan pagi 26 Juni harga berada di Rp 8.550, turun sekitar 0,58% dari penutupan sebelumnya.
Secara teknikal, BBCA bergerak di dalam kisaran terbatas, mencerminkan aksi profit‑taking namun tetap dipandang sebagai aset defensif dengan kapitalisasi pasar melewati Rp 1.040 triliun .
Sentimen negatif terjadi seiring net sell besar-besaran dari investor asing di saham bank secara keseluruhan, memicu koreksi IHSG; namun analis masih menilai fundamental BBCA tetap solid berkat dividen stabil dan valuasi premium di kisaran P/E ~18–19× serta yield dividen sekitar 3,5%.
Di sisi lain, riset Ciptadana hingga Mei mencatat kinerja BBCA kuat, dengan laba bank‑only Rp 25,2 triliun (YoY +16%), NIM terjaga di 6,2%, beban operasional terkendali, dan pencadangan rendah, mendukung rekomendasi “beli” dengan target Rp 11.600 .
Secara keseluruhan, meski terjadi koreksi jangka pendek akibat tekanan eksternal dan aksi ambil untung, BBCA tetap menarik bagi investor jangka panjang karena fundamentalnya yang kuat, pendapatan bunga stabil, dan prospek pertumbuhan di sektor perbankan.
Kunjungi Medsos Klikwartaku.com
Klik di sini