Rupiah Stabil, Asing Kabur: Pasar Cemas di Tengah Yield AS yang Menguat
KLIK WARTAKU – Rupiah menunjukkan stabilitas di tengah tekanan eksternal yang meningkat, ditutup pada level Rp16.325 per dolar AS pada 17 Juli 2025, sedikit menguat di pembukaan Jumat pagi menjadi Rp16.320.
Namun di sisi lain, arus modal asing justru menunjukkan tanda pelarian, dengan nilai jual bersih (net sell) investor nonresiden mencapai Rp10,49 triliun hanya dalam empat hari perdagangan terakhir.
Dari total tersebut, Rp1,91 triliun berasal dari aksi jual di pasar saham, dan Rp8,95 triliun dari Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Satu-satunya penyerap aliran dana asing tercatat pada pasar Surat Berharga Negara (SBN), dengan net buy Rp0,38 triliun.
“Ini merupakan sinyal kekhawatiran pasar terhadap arah kebijakan moneter global, terutama setelah yield UST 10 tahun naik ke 4,451% dan DXY menguat ke 98,73,” kata seorang analis pasar uang di Jakarta.
Meski demikian, yield SBN Indonesia 10 tahun justru mengalami penurunan tipis ke 6,57%, mencerminkan keyakinan investor terhadap risiko domestik yang tetap terkendali. Hal ini juga tercermin dari penurunan premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia 5 tahun ke 73,49 basis poin, dari sebelumnya 74,23 bps.
Secara tahun berjalan hingga 17 Juli 2025, investor asing masih mencatat net buy sebesar Rp59,97 triliun di pasar SBN, namun membukukan net sell besar di pasar saham (Rp58,01 triliun) dan SRBI (Rp48,07 triliun), menandakan rotasi portofolio ke aset pendapatan tetap jangka panjang.
Bank Indonesia menegaskan komitmennya memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan bauran kebijakan untuk menjaga ketahanan eksternal di tengah dinamika pasar global yang makin kompleks.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage