Rupiah Melemah Tipis, Yield SBN Turun ke 6,50% di Pekan IV Juli
KLIK WARTAKU – Rupiah bergerak melemah tipis terhadap dolar Amerika Serikat pada pekan keempat Juli 2025, di tengah arus keluar dana asing dan ketidakpastian global.
Pada penutupan perdagangan Kamis (24/7), Rupiah berada di level Rp16.280 per dolar AS, sementara pada pembukaan Jumat (25/7) dibuka di posisi Rp16.315.
Imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun tercatat turun ke 6,50% pada Kamis dan relatif stabil di 6,49% pada Jumat pagi.
Penurunan yield ini terjadi seiring perbaikan sentimen pasar, di tengah melemahnya indeks dolar (DXY) ke level 97,38 dan turunnya yield US Treasury (UST) Note 10 tahun ke 4,396%.
Data Bank Indonesia menunjukkan premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun turun ke 70,90 basis poin pada 24 Juli, dari 72,51 bps sepekan sebelumnya, menandakan risiko investasi yang sedikit mereda.
Namun, tekanan dari arus modal asing masih terasa: pada periode 21–24 Juli, investor nonresiden tercatat melakukan jual neto sebesar Rp11,30 triliun, terdiri dari beli neto Rp0,10 triliun di pasar saham dan Rp2,10 triliun di pasar SBN, tetapi diimbangi dengan jual neto Rp13,50 triliun pada Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Secara kumulatif sejak awal tahun hingga 24 Juli 2025, investor asing masih mencatat beli neto Rp59,52 triliun di pasar SBN.
Namun, mereka juga mencatat jual neto Rp58,92 triliun di pasar saham dan Rp60,19 triliun di SRBI, mencerminkan dinamika arus modal yang fluktuatif.
Bank Indonesia menegaskan akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran guna menjaga ketahanan eksternal perekonomian nasional.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage