Rupiah Melemah Tapi Arus Modal Asing Masuk Rp15,31 Triliun

KLIK WARTAKU – Rupiah bergerak melemah di tengah dinamika pasar global, namun tetap ditopang oleh derasnya aliran modal asing ke pasar keuangan domestik.

Pada Kamis (14/8), Rupiah ditutup di level Rp16.106 per dolar AS, dan dibuka lebih lemah pada Jumat pagi (15/8) di Rp16.150 per dolar AS.

Baca Juga:

WALHI Kritik Proyek Negara Pemicu Krisis Ekologis, Tegaskan Perlawanan Rakyat

Sejalan dengan itu, imbal hasil (yield) SBN 10 tahun sempat turun ke 6,35% pada Kamis, sebelum naik tipis ke 6,37% pada Jumat pagi.

Di sisi eksternal, indeks dolar AS (DXY) menguat ke 98,25, sementara yield UST Note 10 tahun naik ke 4,285%, menandakan sentimen investor global masih berhati-hati.

Meski Rupiah tertekan, pasar keuangan domestik mencatat aliran modal asing masuk signifikan.

Baca Juga:

Menkeu Purbaya Ungkap Strategi Pemerintah Jalankan Sumitronomics, Apa itu?

Pada periode 11–14 Agustus 2025, investor nonresiden membukukan beli neto Rp15,31 triliun, dengan rincian Rp5,37 triliun di pasar saham, Rp7,88 triliun di SBN, dan Rp2,05 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Premi risiko Indonesia juga membaik. Credit Default Swap (CDS) 5 tahun turun ke 67,72 bps pada 14 Agustus, dibandingkan 73,78 bps pada 8 Agustus.

Namun secara tahun berjalan, investor asing masih mencatat jual neto Rp57,48 triliun di pasar saham dan Rp94,52 triliun di SRBI, sementara di pasar SBN tercatat beli neto Rp71,83 triliun.

Baca Juga:

Menperin dan Menteri Transmigrasi Tandatangani MoU Soal Transmigrasi Berbasis Industri

Bank Indonesia menegaskan akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.